Sentimen
Negatif (99%)
22 Nov 2023 : 11.10
Tokoh Terkait

Kapan Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Berlaku Efektif di Gaza?

22 Nov 2023 : 18.10 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dan Hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran di Gaza selama empat hari, untuk memungkinkan pembebasan 50 sandera dari Gaza dan 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Kesepakatan ini dicapai setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumpulkan para menteri kabinet mendesak persetujuan soal gencatan senjata ini.

"Kami telah memutuskan keputusan yang sulit malam ini, tapi ini adalah keputusan yang benar," kata Netayahu usai merampungkan rapat kabinet darurat.

Sementara itu milisi Hamas juga telah mengonfirmasi bahwa gencatan senjata akan berlangsung selama empat hari.

Melalui kesepakatan ini sebagaimana dilansir Al Jazeera, diperkirakan sekitar 150 perempuan dan anak-anak Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel. Sementara itu Hamas akan membebaskan 50 sandera dari Gaza.

Ini adalah kesepakatan gencatan senjata pertama antara Israel dengan milisi Hamas, yang ditengahi oleh pemerintah Qatar dan Amerika Serikat, usai perang berkecamuk selama lebih dari 40 hari di Gaza.

Kapan Gencatan Senjata Dimulai?

Setelah disepakati, proses gencatan senjata di Jalur Gaza kemungkinan akan berlangsung dalam beberapa tahap. Artinya kecil kemungkinan bahwa pengeboman Israel di Gaza akan serta merta berakhir dalam hitungan jam.

Hasil rapat kabinet Israel akan disampaikan ke Qatar, selaku penengah perundingan, yang kemudian akan diikuti oleh pengumuman resmi Qatar mengenai kesepakatan tersebut.

Dilansir Al Jazeera, usai pengumuman dari Qatar, akan ada periode selama 24 jam di mana setiap warga negara Israel yang menentang kesepakatan gencatan senjata bisa mengajukan banding terhadap keputusan tersebut ke Pengadilan Tinggi Israel.

Selama periode 24 jam ini, baik itu sandera di Gaza maupun tahanan Palestina di penjara-penjara Israel belum akan dibebaskan.

Setelah masa banding berlaku, kemungkinan besar pertukaran sandera dan tahanan tahap pertama akan dilakukan pada Kamis (23/11) atau Jumat (24/11).

Sementara itu dilansir CNN, seorang sumber diplomatik yang mengetahui rapat kabinet Israel menyebut belum jelas kapan jeda perang akan dimulai.

"Rincian kapan jeda dimulai masih belum jelas," ungkap sumber tersebut.

Dalam kesepakatan ini, Israel menyebut akan memperpanjang masa gencatan senjata jika Hamas setuju membebaskan lebih banyak sandera di Gaza. Saat ini diperkirakan ada lebih dari 200 sandera yang berada di Gaza.

Pada tahap pertama kesepakatan ini, ada sekitar 50 sandera Israel perempuan dan anak di Gaza yang akan dibebaskan dalam waktu empat hari gencatan senjata. Pada saat yang sama, 150 tahanan Palestina di Israel juga akan dibebaskan.

Selain pertukaran sandera dan tahanan, Hamas menyebut kesepakatan ini juga mencakup janji Israel untuk menghentikan aksi militernya di semua wilayah termasuk menghentikan pergerakan kendaraan militer.

Israel juga diminta mengizinkan akses ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan termasuk pasokan alat medis dan bahan bakar ke Gaza. Drone di Gaza selatan juga akan berhenti beroperasi selama gencatan senjata berlangsung.

Penggunaan drone juga akan berhenti di utara Gaza selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat selama empat hari. Gaza utara dan selatan memang menjadi target gempuran Israel sejak agresi berlangsung 7 Oktober lalu.

Selama masa gencatan senjata, Israel "berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza."

Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen Gaza. Selain itu, Hamas juga harus mengizinkan tim Palang Merah Internasional untuk menengok dan memberi perawatan terhadap para sandera.

Meski begitu, kesepakatan gencatan senjata tidak serta merta membuat perang antara Israel dan Hamas di Gaza berhenti. PM Netanyahu mewanti-wanti bahwa agresi Israel ke Gaza akan tetap lanjut sampai tujuan negaranya tercapai.

"Saya ingin menegaskan. Kita sedang dalam perang dan akan terus berperang sampai kita mencapai seluruh tujuan kita, untuk menghancurkan Hamas, dan untuk membebaskan seluruh sandera dan warga kita yang hilang," kata Netanyahu.

"Kami akan memastikan bahwa tidak ada lagi entitas di Gaza yang akan mengancam Israel," paparnya menambahkan seperti dikutip Jerusalem Post.

(dna/dna)

Sentimen: negatif (99.8%)