Sentimen
Positif (96%)
25 Okt 2024 : 19.20

Disebut Manusia Rp 1.900 Triliun, Ini Bahasa Paling Susah di Dunia

26 Okt 2024 : 02.20 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Nvidia mengembangkan model bahasa (LLM) berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk bahasa Hindi. LLM bahasa Hindi tersebut dikembangkan Nvidia bersama beberapa perusahaan teknologi lokal.

CEO Nvidia Jensen Huang mengumumkan pengembangan LLM bahasa Hindi dalam Nvidia AI Summit di Mumbai.

Pria dengan kekayaan US$ 121,8 miliar (Rp 1.899) triliun itu menyatakan bahasa Hindi dengan berbagai macam dialeknya, adalah bahasa paling sulit di dunia. Oleh karena, LLM bahasa Hindi juga merupakan LLM yang paling sulit untuk dikembangkan.

"Ini [bahasa Hindi] adalah bahasa paling sulit di dunia. Jika ada yang bisa melakukannya, Anda [India] bisa. Setelah India berhasil menciptakan LLM bahasa Hindi, Anda bisa melakukannya di negara mana saja di dunia," kata Huang seperti dikutip South China Morning Post.

LLM adalah model kecerdasan buatan yang dilatih sehingga bisa memahami hubungan antara kata dan frasa

Nvidia mulai merilis model bahasa kecil, yang diberi nama Nemotron-4-Mini-Hindi-4B, dengan 4 miliar parameter. Model ini bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan sendiri model AI mereka.

"Model ini dipangkas, disaring, dan dilatih menggunakan kombinasi data bahasa Hindi di dunia nyata, data sintetis, dan data bahasa inggris," kata Nvidia dalam pernyataan pers.

Nvidia menjalin kerja sama pengembangan LLM dengan perusahaan India bernama Tech Mahindra. Selain itu, Nvidia menggandeng perusahaan ecommerce Flipkart untuk membangun sistem layanan pelanggan dan bekerja sama dengan perusahaan layanana kesehatan setempat untuk meningkatkan produktivitas dan riset.

Huang berkunjung ke India untuk menjadi pembicara di AI Summit Nvidia di Mumbai pada Kamis (24/10) waktu setempat. Tiket untuk hadir pada konferensi itu terjual habis, dikutip dari Reuters, Jumat (25/10/2024).

Orang-orang yang memiliki ketertarikan di bidang teknologi rela mengeluarkan uang ribuan rupee untuk datang ke Mumbai menghadiri acara tersebut.

Sambutan serupa juga dialami Huang saat pulang kampung ke Taiwan. Ia disambut ribuan massa yang memenuhi stadium. Banyak yang mengatakan fenomena ini sebagai 'Jensanity'.


(dem/dem)

Sentimen: positif (96.8%)