Boyolali, Beritasatu.com- Sebuah warung soto yang terletak di Desa Jipangan, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, selalu dipadati pengunjung setiap pagi. Dengan suasana yang sejuk dan nyaman di tengah persawahan, tempat ini menawarkan daya tarik tersendiri. Menariknya, tempat ini kerap disebut warung mewah yang merupakan singkatan dari mepet sawah.

Menu andalan yang paling digemari adalah soto balungan ayam, yang dibanderol Rp 6.000 per porsi. Sementara itu, porsi kecilnya dijual seharga Rp 4.000.

Soto balungan ini terdiri dari nasi putih, tauge, potongan tomat, dan balungan tulang ayam yang masih berdaging, disiram dengan kuah kaldu ayam yang kaya rasa dan rempah. 

Warung soto balungan milik Mbak Puji, menyediakan dua pilihan porsi, yakni mangkuk kecil dan mangkuk besar, buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB.

Para pelanggan menyatakan, sarapan soto menjadi pilihan favorit di daerah Soloraya. Nuansa pedesaan dengan pemandangan sawah membuat pengalaman makan semakin nikmat. 

"Untuk sarapan pagi, ini sangat cocok, apalagi dengan view persawahan yang bisa dinikmati. Harganya juga sangat terjangkau," kata Kiki, seorang warga Banyudono, saat berbincang dengan Beritasatu.com pada Jumat (25/10/2024).

Hal serupa juga diungkapkan Ane Silena, yang menyatakan sarapan dengan latar belakang persawahan membuat makanan terasa lebih lezat. Ia juga mengaku, soto balungan di sini cukup enak dan harganya bersahabat.

"Rasanya enak dan harganya masih murah. Sarapan di sini dengan pemandangan persawahan terasa adem dan sejuk," tuturnya.

Pemilik warung, Puji Lestari menjelaskan, soto balungan ini lahir dari kebiasaannya mengolah tulang ayam. Ia ingin menghadirkan menu yang belum ada di Boyolali sebelumnya.

"Awalnya saya hobi memasak dengan olahan balungan, lalu terciptalah soto balungan ini. Kebetulan di Boyolali belum ada, jadi saya tekuni dan kini bisa seperti ini," ujarnya.

Puji menambahkan, pada hari biasa, ia dapat menghabiskan sekitar 7 kilogram balungan ayam. Sementara pada akhir pekan, jumlahnya meningkat menjadi 12 kilogram hingga 15 kilogram.

"Pada hari biasa, dari Senin hingga Jumat, kami bisa menggunakan 6 hingga 7 kilogram balungan. Sementara pada akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai 12 hingga 15 kilogram. Jika hari biasa, kami menjual antara 100 hingga 150 mangkuk, tetapi pada akhir pekan bisa mencapai 200 hingga 300 mangkuk," jelasnya.