Sentimen
Positif (50%)
17 Jan 2024 : 11.40

Realisasi Investasi Migas 2023 Capai Rp243,27 T

17 Jan 2024 : 18.40 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi migas tembus US$15,6 miliar atau setara Rp243,27 triliun (asumsi kurs Rp15.594 per dolar AS) sepanjang 2023 kemarin.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan realisasi tersebut naik 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, US$13,90 miliar atau setara Rp216,76 triliun.

"Investasi kita dari tahun 2022 ke tahun 2023 itu meningkat sebesar 12 persen. Jadi dari US$13,9 (miliar) itu, gabungan hulu dan hilir, menjadi US$15,6 (miliar) tahun 2023," ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Migas, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Berdasarkan paparannya, realisasi investasi hulu pada 2023 adalah sebesar US$13,72 miliar. Sementara, realisasi investasi hilir pada 2023 adalah sebesar US$1,88 miliar.

Tutuka pun mengungkapkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor migas mencapai Rp117 triliun pada 2023. Angka ini mencapai 113 persen dari target yang senilai Rp103,6 triliun.

"Memang di tahun 2023 itu menurun dari tahun 2002, tapi kontribusi di tahun 2023 masih lebih tinggi daripada di tahun 2021. Jadi sebesar 117 persen dan itu melebihi target target tahun ini yang sebesar 103 (triliun)," lanjut dia.

Lebih lanjut, Tutuka juga menyampaikan capaian lifting minyak bumi pada 2023 adalah sebesar 605,5 MBOPD, sementara capaian lifting gas bumi pada 2023 adalah sebesar 960 MBOEPD.

"Lifting minyak 605.500 barrel oil per day dari target 660 (ribu), kemudian lifting gas 960 (ribu) dari target 1.100 (ribu) barrel oil equivalent per day," ujar dia.

Optimalisasi lifting migas terus dilakukan sehingga penurunan berkurang menjadi hanya 1,2 persen pada 2023, sementara lifting gas meningkat 2,2 persen.

Sementara, realisasi investasi hulu migas meningkat 13 persen dari 2022 dan melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5 persen.

Lebih lanjut, Tutuka juga melaporkan selama 2023, telah ditandatangani sebanyak 13 wilayah kerja (WK) migas kontrak bagi hasil (PSC) dengan total firm commitment sebesar US$178,6 juta.

Tercatat, jumlah WK yang ditawarkan di 2023 berjumlah 10 WK. Namun, terdapat tiga WK dari tahun sebelumnya yang ikut ditandatangani pada 2023.

"Untuk tahun ini, jadi yang ditandatangani ada 13 dari yang ditawarkan 10 karena ada tahun sebelumnya, tahun 2012 ada yang ikut juga ditandatangani tahun ini," jelas Tutuka.

Adapun 13 WK tersebut yakni Bireun Sigli, Offshore North West Aceh (Meulaboh), Offshore South West Aceh (Singkil), West Kampar, Jabung Tengah, Beluga, East Natuna, Paus, Sangkar, Bunga, Peri Mahakam, Bengara I dan Akia.

"Kemudian yang kita tawarkan juga pada tahun 2023 dan akan diselesaikan pada awal tahun 2024. Jadi ada WK Bobara dan ada dua WK lainnya yaitu WK Akimeugah-I dan Akimeugah-II yang masih dalam proses lelang. Ini kita harapkan bisa selesai pada awal tahun (2024)," ujar dia.

Tutuka juga menyebut bahwa Kementerian ESDM telah menargetkan melelang 10 WK pada 2024 ini.

Lebih lanjut, realisasi penyaluran gas bumi domestik pada 2023 sebesar 3.745 BBTUD. Porsi pemanfaatan gas untuk domestik pada 2023 sebesar 68,2 persen lebih besar dibandingkan porsi ekspor.

Gas domestik paling besar dimanfaatkan untuk industri sebesar 1.515,8 BBTUD atau sebesar 40,5 persen. Sementara, target pemanfaatan gas domestik pada 2024 adalah sebesar 68 persen.

(del/sfr)

Sentimen: positif (50%)