Sentimen
Positif (92%)
24 Okt 2024 : 22.04
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Surabaya, Madura, Sampang, Sumenep

Khofifah: yang Bilang Madura Kurang Diperhatikan, Ngopinya Kurang Jauh Surabaya 24 Oktober 2024

25 Okt 2024 : 05.04 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Khofifah: yang Bilang Madura Kurang Diperhatikan, Ngopinya Kurang Jauh Tim Redaksi SURABAYA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomer urut 2 Khofifah Indar Parawansa menyebut dalam debat perdana Pilkada Jatim pekan lalu ada yang menganggap selama ini warga pulau Madura tidak diperhatikan. "Maafkan, yang bicara Madura kurang diperhatikan itu kurang blusukan . Ngopi- nya kurang jauh," kata dia menghadiri Deklarasi Brigade Bunda di Surabaya, Kamis (24/10/2024) sore. Sebab, menurut dia, selama lima tahun terakhir menjabat Gubernur Jatim, Pulau Madura selalu diistimewakan dengan sejumlah program pembangunan infrastruktur. "Dalam debat perdana kemarin, masih empat dermaga yang saya sebut. Padahal ada sembilan dermaga yang saya bangun," terang Khofifah. Belum lagi, menurut Khofifah, soal elektrifikasi atau pembangunan infrastruktur penerangan, hingga pengiriman bantuan logistik menggunakan KRI bekerja sama dengan Komando Armada II di Kepulauan Masalembu, Madura. Data Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, sembilan dermaga yang dibangun Pemprov Jatim dalam lima tahun terakhir untuk mewujudkan Program Jatim Akses di wilayah kepulauan Madura yakni, dermaga Gili Mandangin Kabupaten Sampang. Selanjutnya, dua dermaga di Pulau Bawean, dermaga di Dungkek Kabupaten Sumenep, dermaga di pulau Masalembu.   Dermaga di Pulau Kangean dan Sapeken, hingga dermaga di Pulau Gili Iyang dan Pulau Gili Ketapang. Dalam debat perdana pekan lalu, Cagub Jatim nomer urut 1 Luluk Nur Hamidah menyebut pembangunan ekonomi di Pulau Madura belum maksimal. Hal itu terjadi, kata Luluk, karena kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah, termasuk pemanfaatan sumberdaya alam untuk mendongkrak ekonomi lokal. "Madura yang disebut pulau garam, masih menggantungkan garam impor, serta produksi jagung yang juga masih impor," kata dia. Luluk juga menyebut, jika Jembatan Suramadu saat ini masih hanya untuk mendukung lalu lintas masyarakat, belum menjadi jembatan ekonomi masyarakat Pulau Madura.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (92.8%)