Data KAI Diduga Bocor, Peretas Minta Duit Tebusan
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Data milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI diduga bocor buntut serangan ransomware ke website perusahaan. Peretas minta tebusan.
Hal ini terungkap setelah akun X @TodayCyberNews membahagiakan tangkapan layar halaman situs web yang menginformasikan KAI telah diretas, Minggu (14/1).
"Pelanggaran Data di PT Kereta Api Indonesia (https://kai.id). Sebuah kelompok peretas mengklaim telah mengakses data sensitif, termasuk informasi karyawan, detail pelanggan, dan lainnya dari perusahaan kereta api Nasional Indonesia," tulis akun tersebut.
Sementara, dalam tangkapan layar menunjukkan informasi bahwa sang peretas juga meminta tebusan.
"Anda dapat menemukan memo umum KAI.ID di sini! Harga 11,69 Bitcoin. ID: 18397815624," demikian tertulis dalam gambar tersebut.
Kelompok peretas mengancam membocorkan data kalau KAI tak membayar tebusan. KAI diminta merespons dalam waktu selambat-lambatnya 15 hari. Peretas mengaku telah menyusup ke jaringan KAI selama sepekan.
Merespons hal tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan.
"Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," kata Joni melalui keterangan resmi, Selasa (16/1).
Pihaknya juga memastikan seluruh data KAI aman. Selain itu, hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik.
Joni lantas mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan oleh KAI. Sebab, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.
KAI sudah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standarisasi Manajemen Keamanan Informasi.
Untuk langkah lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut. KAI berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan ini.
"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," tutup Joni.
(mrh/pta)Sentimen: negatif (66.3%)