Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Menkeu Sri Mulyani Punya 3 Wamen dan di Bawah Presiden, Apa Tugas Pentingnya? - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Penambahan jumlah Wamenkeu, pasar tampaknya cukup menyambut positif posisi Menkeu yang kembali dijabat Sri Mulyani.
Pengamat Pasar Modal, Wahyu Laksono menilai, penunjukan Sri Mulyani sebagai bendahara negara cukup memberikan kepastian mengenai kebijakan ekonomi ke depannya.
"Setelah kepastian, siapapun itu, pasar akan baik-baik saja. Apalagi ternyata Sri Mulyani lagi yang masuk kabinet. Makin better karena sudah dikenal dan dipercaya. Next big thing is action policy. Dan ini bertahap dan perlu waktu sesuai tantangan dan dinamika domestik dan global," kata Wahyu kepada Liputan6.com, Rabu (23/10/2024).
Kabinet Merah-Putih sendiri diumumkan pada 20 Oktober 2024, malam hari. Sementara pelantikan dilakukan pada Senin, 21 Oktober 2024.
Saat itu, IHSG ditutup naik 0,16 persen ke posisi 7.772,596. IHSG memang berada pada tren positif bahkan sejak beberapa hari sebelumnya, saat sejumlah calon menteri, termasuk Sri Mulyani, diundang oleh Prabowo ke Kartanegara pada 15 Oktober 2024.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai kabinet Prabowo-Gibran memiliki pondasi yang relatif kuat.
Tim ekonomi saat ini yang kembali diisi oleh para profesional, sejalan dengan ekspektasi pasar. Persepsi dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran disebut tetap positif.
"Optimisme ini dapat meningkatkan kepercayaan investor asing, mendorong portofolio aliran modal, dan berdampak positif terhadap pasar saham, obligasi pemerintah, dan Rupiah," ulas Rully dalam risetnya.
Pada kesempatan yang lain, Rully mengatakan bahwa memang kemungkinan menteri yang bertugas di sektor ekonomi akan dipilih sesuai dengan ekspektasi pasar. Menurut Rully, hal ini untuk menjaga kepercayaan pasar sehingga investasi di dalam negeri masih menarik dipertimbangkan.
Pekerjaan Rumah Para WamenkeuSementara itu, banyaknya respon positif bukan berarti kinerja Sri Mulyani dan Wamennya akan berjalan mulus. Ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan PR yang perlu diperhatikan wakil menteri keuangan era Prabowo dalam menjaga ketahanan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Salah satu tantangan itu adalah, dampak eksternal yang ditimbulkan dari fenomena geopolitik di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia.
Adapun dampak dari pelemahan ekonomi Tiongkok yang belum menunjukkan pemulihan, ketika negara itu terus berupaya mendongkrak kinerja dengan serangkaian stimulus.
"Indeks dolar sendiri sudah mencapai ke 104. Permasalah geopolitik di Timur Tengah cukup luar biasa, di luar itu ekonomi Tiongkok bermasalah, di kuartal ketiga 2024 hanya tumbuh 4,6%. Artinya apa? walaupun Bank Sentral Tiongkok sudah mengeluarkan stimulus besar-besaran itu pun belum bisa mengangkat Produk Domestik Bruto di Kuartal keempat," paparnya.
Padahal, performa ekonomi Tiongkok cukup penting mengingat posisi negara itu sebagai penyumbang neraca perdagangan terbesar Indonesia.
Adapun tantangan di sisi internal, perekonomian Indonesia dihadapi dengan penurunan daya beli masyarakat, dalam hal ini sebagian besar pada masyarakat menengah.
Ibrahim melihat kembali kondisi penurunan kelas ekonomi dari menengah ke kelas bawah, karena minimnya ketersediaan lapangan kerja, serta PHK yang sangat besar.
"Kelas menengah mengalami permasalahan, perlu ada kajian-kajian lagi, terutama tenaga kerja dari investor lah, membantu untuk membuka lapangan kerja sehingga masyarakat bisa kembali bekerja," jelas dia.
"Smelter sebagian besar karyawan dari Tiongkok kan, tetapi dengan kondisi global saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang tutup karena ekspor mereka terhalang oleh masalah geopolitik. Sehingga disini lah pemerintah harus bisa membuka lapangan kerja sebanyak-banyak agar kelas menengah bisa kembali hadir kembali," imbuhnya.
Sentimen: positif (99.1%)