Sentimen
Negatif (96%)
21 Nov 2023 : 07.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Kasus: HAM

Partai Terkait

Diplomat Palestina di PBB: AS Jangan Pura-pura Bela Palestina

21 Nov 2023 : 14.18 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional

Jakarta, CNN Indonesia --

Perwakilan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nada Abu Tarbush, menjadi sorotan setelah pidatonya dalam sidang menyebut Amerika Serikat harus berhenti bermuka dua dengan berpura-pura mendukung Palestina ketika Washington terus menyokong agresi Israel ke Gaza.

Pernyataan itu diutarakan Tarbush dalam sesi right of reply dalam sidang PBB di Jenewa pada 13 November lalu.

"AS tidak perlu berpura-pura bahwa kalian membela warga Gaza. AS tidak perlu berpura-pura ketika kalian baru saja mengesahkan paket bantuan militer tambahan miliaran dolar kepada Israel saat Israel menghabisi warga Palestina yang sebagian besar pengungsi dan anak-anak," ucap Tarbush.

Dalam kesempatan itu Tarbush juga mengungkap laporan yang menyebut AS berencana mengirim amunisi bom senilai US$320 juta atau senilai Rp4,9 triliun ke Israel.

Bahkan, Tarbush juga membeberkan temuannya jika harga saham industri pertahanan dan produsen senjata AS justru merangkak naik ketika Israel terus membombardir Gaza.

"Apakah AS bisa menjelaskan bagaimana sikap ini sejalan dengan kewajibannya di bawah Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM. Jadi jangan kalian berani bicara bahwa kalian [AS] mendukung dan membela warga Palestina sampai kalian setop mengirim senjata ke Israel yang tengah melakukan genosida," ucap Tarbush dalam video yang diunggah Duta Besar Palestina di Inggris, Husam Zomlot.

Dalam video itu, Tarbush juga menyerang segala pernyataan pejabat Israel yang seolah-olah mendeskriditkan bangsa Palestina.

"Kepada Israel, kami coba ingatkan bahwa nama kami bukan Otoritas Palestina tapi Negara Palestina. Menteri Keuangan kalian (Israel) juga baru-baru ini mengatakan bahwa tidak ada yang namanya warga Palestina, ok. Dan perdana menteri kalian pada 24 September di Sidang Majelis Umum PBB memamerkan peta Timur Tengah Baru yang di mana Palestina dihapus dari peta itu dan digantikan oleh Israel sepenuhnya," ucap Tarbush.

"Jika negara-negara Anda semua yang ada di sini adalah negara yang pro aneksasi dan rasis, tapi lembaga ini [PBB] tidak begitu. Karena itu kami meminta dengan rendah hati untuk mematuhi protokol PBB dan nomenklaturnya untuk menghormati seluruh pihak yang ada di ruangan ini.

(rds/rhr)

Sentimen: negatif (96.9%)