Sentimen
Positif (48%)
23 Okt 2024 : 10.15
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

10 Alasan Banyak Perusahaan Pecat Pegawai Kalangan Gen Z

23 Okt 2024 : 17.15 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Generasi Z  atau gen Z kerap dikategorikan sebagai generasi yang paling tidak tahan dalam melakoni satu pekerjaan secara kontinu sehingga tak sedikit perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Apa penyebab banyaknya perusahaan memecat gen Z?

Gen Z adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga 2000-an, setelah generasi Y (milenial). Gen Z sering disebut sebagai penduduk asli digital karena sebagai generasi muda pertama yang tumbuh sepenuhnya di era digital.

Selama beberapa tahun terakhir, gen Z mulai memasuki dunia kerja. Namun, menurut sebuah survei yang dilansir oleh Euronews, hampir 1.000 manajer perekrutan menemukan bahwa satu dari enam pemberi kerja ragu untuk mempekerjakan pekerja gen Z karena citra mereka yang kurang baik. 

Selain itu, pada survei tersebut hampir semua manajer perusahaan menyatakan bahwa gen Z secara umum dianggap tidak siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Akibatnya, banyak perusahaan memecat pekerja gen Z hanya beberapa bulan setelah mereka dipekerjakan, dan beberapa manajer meragukan kualitas gen Z karena berbagai alasan.

Di Indonesia, populasi gen Z cukup banyak. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah kalangan generasi Z pada adalah sekitar 60 juta orang. Data ini tertuang dalam publikasi BPS bertajuk Statistik Indonesia 2023 yang diterbitkan pada Februari 2023 lalu.

Berikut ini 10 alasan kenapa perusahaan pecat pegawai gen Z dilansir dari Euronews:

Motivasi dan inisiatif yang kurang saat bekerja (50%)

Tidak profesional dalam bekerja (46%)

Terbatas dalam keterampilan organisasi (42%)

Kurang mahir dalam berkomunikasi (39%)

Tidak responsif terhadap umpan balik atasan dan klien (38%)

Minim pengalaman kerja yang sesuai (38%)

Minim kemampuan dalam menangani masalah (34%)

Tidak memiliki efisiensi dalam kemampuan teknis (31%)

Kurang mampu beradaptasi dengan budaya perusahaan (31%)

Sulit berkolaborasi dalam tim (30%)

Sentimen: positif (48.5%)