Sentimen
Negatif (87%)
22 Okt 2024 : 21.00
Informasi Tambahan

Kasus: kecelakaan

Amerika Paranoid, Ketakutan China Bajak dan Intip Internet Sedunia

23 Okt 2024 : 04.00 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Senator Amerika Serikat takut jaringan internet global dimatai-mati oleh China dan Rusia. Pasalnya, China dan Rusia dinilai punya akses ke infrastruktur kabel laut global.

Saat ini, ada sekitar 400 jalur kabel dasar laut yang mengantarkan sekitar 95 persen trafik data dunia. Posisi semua jalur kabel dasar laut tersebut dibuka kepada publik untuk menghindari potensi kerusakan akibat kecelakaan.

Reuters melaporkan bahwa delapan orang senator AS mendesak Presiden Joe Biden untuk melakukan kajian atas keamanan jaringan global di dasar laut tersebut. 

"Penting untuk AS melakukan kajian kerentanan infrastruktur kabel dasar laut dunia, termasuk ancaman sabotase oleh Rusia dan makin besarnya peran China dalam penggelaran dan perbaikan kabel," tulis surat dari 8 senator yang dipimpin oleh Todd Young dan Chris Murphy.

Komisi Komunikasi Federal (FCC) Geoffrey Starks pada 2020 pernah mengatakan bahwa badan yang ia pimpin harus "memastikan bahwa negara musuh atau pihak tak bersahabat tidak bisa mengganggu, memblokir, atau mencegat komunikasi."

Para senator yang mengirim surat ke Biden menyatakan memastikan keamanan trafik internet harus menjadi prioritas nasional.

Mereka juga mengajukan beberapa pertanyaan ke Biden. Salah satunya adalah berapa besar armada kapal berbendera AS yang dibutuhkan untuk memastikan kemampuan armada domestik untuk memperbaiki jaringan kabel di seluruh dunia. Kemudian, mereka ingin tahu apakah pemerintahan Biden mendorong negara lain untuk menggunakan produsen kabel dasar laut yang "bisa dipercaya."

Reuters tahun lalu melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS dan mitranya berusaha mencegah China meraih kontrak pembangunan kabel dasar laut di lokasi tempat AS punya kepentingan strategis. Agensi pemerintah AS lain juga mencegah sambungan kabel langsung dari AS ke China atau Hong Kong.

Sejak 2020, AS juga berperan dalam membatalkan upaya menyambungkan 4 jaringan kabel langsung antara AS dan Hong Kong.


(dem/dem)

Sentimen: negatif (87.7%)