Nissan telah meluncurkan SUV kecil Magnite baru di India pada Jumat (4/10) lalu. Peluncuran ini menjadi langkah Nissan memosisikan India sebagai pusat manufaktur di bawah Arc, strategi bisnis jangka menengah Nissan.

Menurut penjelasan Autocar India, penyegaran yang dilakukan Nissan untuk Magnite di antaranya pengaplikasian aksentuasi warna piano black pada grill dan headlight yang membuat tampilan area depan seperti membesar.

Bumper depan mendapat aksentuasi perak yang sekaligus digunakan sebagai bingkai lampu kabut. Kemudian penampilan juga didukung desain baru pelek 16 inci dan warna eksterior baru jingga menyala.

Kemudian di interior Nissan memberikan sentuhan warna tembaga di berbagai area seperti dasbor dan panel pintu. Sementara setir kini warnanya semua hitam yang membedakannya dari area dasbor.

Nissan menjelaskan Magnite mendapat tambahan desain layar panel instrumen baru TFT, wireless Apple CarPlay dan Android Auto, wireless charger serta pencahayaan ambient empat warna yang dapat disesuaikan.

Selain itu ada pula fitur baru remote engine start, walk away lock and approach unlock functions, boks pendingin dan air ionizer.

Magnite tetap menggunakan mesin 1.000 cc turbocharged yang diklaim irit bahan bakar.

Peningkatan Ekspor pada Tahun 2025

Magnite, yang pertama meluncur pada Desember 2020, telah populer di India. Catatan penjualannya sudah mencapai 150.000 unit di seluruh India dan pasar internasional.

Nissan Motor India hingga saat ini telah mengekspor Magnite ke 20 pasar setir kanan. Dengan peluncuran Magnite baru, ekspor akan diperluas ke pasar setir kiri, yang mewakili lebih dari 45 pasar tambahan mulai tahun 2025.

Nissan menargetkan mengekspor hampir 100.000 unit ke lebih dari 65 pasar pada 2026, yang merupakan cakupan terbesar untuk kendaraan yang diproduksi di wilayah Afrika, Timur Tengah, India dan Oseania.

Dengan peluang ekspor tambahan yang tersedia melalui New Magnite, India akan bergabung dengan Inggris sebagai pusat ekspor utama untuk Nissan di wilayah Afrika, Timur Tengah, India, Eropa dan Oseania (AMIEO).

[Gambas:Video CNN]