Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi berencana membatasi penjualan paket internet fixed broadband di bawah 100 Mbps. Terkait hal ini, Telkomsel buka suara akan rencana pemerintah tersebut.

Pembatasan ini menjadi salah satu cara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk meningkatkan kecepatan internet Indonesia. Dibandingkan dengan di negara di kawasan Asia Tenggara, koneksi RI terbilang lambat dan cuma menang dari Myanmar dan Timor Leste.

Telkomsel memiliki layanan fixed broadband, IndiHome, yang tahun lalu baru saja diintegerasikan oleh Telkom sebagai bentuk fokus masing-masing perusahaan. Telkom mengurusi layanan business to business (B2B) dan Telkomsel untuk layanan consumer to consumer (B2C).

VP Home Broadband and FMC Consumer Marketing Telkomsel, Dedi Suherman, mengatakan pihaknya menyambut baik rencana kebijakan Kominfo tersebut.

"Karena hal ini tentu akan berdampak kepada penguatan dan pemanfaatan ekosistem digital yang dapat membuka banyak peluang bagi masyarakat luas," ujar Dedi dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (27/1/2024).

"Oleh karena itu, kami akan mendukung kebijakan dan aturan yang berlaku dengan tetap memperioritaskan pengalaman dan kenyamanan pelanggan, pemerataan layanan broadband yang inklusif, serta tetap menjaga profitabilitas bisnis perusahaan dan industri telekomunikasi yang sehat," sambungnya.

Dedi menuturkan sejak IndiHome menjadi bagian dari Telkomsel, operator seluler ini telah aktif menghadirkan berbagai paket fixed broadband dengan kecepatan 100 Mbps ke atas dengan harga yang kompetitif. Adanya rencana kebijakan batasan penjualan layanan fixed broadband dinilai tepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses internet.

"Ke depannya, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan beragam paket dengan kecepatan tinggi, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat luas yang terus tumbuh, khususnya terhadap internet yang dapat memberikan nilai tambah dalam mendukung ragam produktivitas kesehariannya," tuturnya.

Disampaikan Dedi, Telkomsel juga percaya bahwa kecepatan internet yang tinggi tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada pelanggan.

"Begitu juga membuka peluang dan mendorong pertumbuhan beragam industri digital kreatif yang nantinya dapat meningkatkan ekonomi digital nasional," pungkasnya.