Sentimen
Positif (99%)
23 Okt 2024 : 09.45
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pupuk Indonesia

Tingkatkan Produktivitas, Pupuk Indonesia Ajari Petani Pakai Teknologi - Page 3

23 Okt 2024 : 09.45 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

 

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen terus mengoptimalkan produktivitas Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) dengan menerapkan teknologi pertanian presisi “Preci-Rice” pada budidaya padi di Desa Mekarjaya, Kec. Compreng, Kab. Subang, Jawa Barat.

Dalam panen yang dihadiri Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, terdapat peningkatan hasil panen petani Mekarjaya dari 10 ton/Ha menjadi 11 ton/Ha.

"Produktivitas padi di Subang memang sudah tinggi, jauh di atas rata-rata nasional. Alhamdulillah dengan teknologi Preci-rice, hasil panennya masih bisa dioptimalkan lagi. Ada kenaikan 8,54 persen," ujar Tri Wahyudi Saleh, ditulis Rabu (23/10/2024).

Ia pun menjelaskan, Preci-rice merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Pupuk Indonesia untuk mendeteksi kandungan status hara tanah berupa N, P, dan K pada tanaman padi.

Teknologi yang memanfaatkan alat Drone ini mampu memberikan rekomendasi pemupukan padi dengan cepat dan presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Program Makmur

Dalam program Makmur yang bekerja sama dengan Kelompok Tani Sumber Jaya di Desa Mekarjaya ini, Preci-rice telah melakukan mapping pada lahan seluas 174 Ha. Adapun rekomendasi yang diberikan oleh Preci-rice yaitu NPK sebanyak 368 kg/Ha dan Urea 189 kg/Ha.

Sementara, implementasi di lapangan, petani menggunakan masing-masing 200 kg NPK dan 200 kg Urea di umur 7 – 15 HST, yang diperoleh dari alokasi pupuk subsidi sesuai RDKK pada pemupukan pertama. Disebabkan, ada selisih kebutuhan pupuk dari hasil Drone Mapping Preci-Rice, kemudian direkomendasi penambahan pupuk non-subsidi Nitrea 100 kg, NPK Phonska Plus 150 kg, dan Nitrokal 50 kg pada pemupukan kedua di umur 25 – 30 HST.

"Kami melakukan pendampingan, kami melakukan drone mapping tentang kesuburan tanaman. Kami melihat unsur apa sih yang kurang dari tanaman di sini, sehingga para petani tidak sembarangan menebar pupuk," ujar Tri Wahyudi Saleh.

"Ini bagian dari edukasi kami, jumlah anakan tanaman padi dengan pemupukan yang presisi sangat banyak, sehingga panennya lebih optimal," imbuhnya.

 

Sentimen: positif (99.9%)