Sentimen
Positif (96%)
19 Okt 2024 : 14.47
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Semarang

Petik Buah Melon Jadi Destinasi Wisata Terbaru yang Ada di Jawa Tengah

19 Okt 2024 : 21.47 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Semarang, Beritasatu.com – Seorang petani di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berhasil mengembangkan lahan yang kurang produktif menjadi destinasi wisata petik buah melon premium.

Lahan yang dikembangkan Samsudin ini berukuran 180 meter yang berada di samping kandang sapi serta menggunakan sistem hidroponik yang membuat pohon melon bertumbuh subur hingga berbuah lebat.

Dalam satu kali panen dapat menghasilkan tujuh kuintal melon premium dengan omzet belasan juta rupiah. Kebun Melon ini berdiri sejak 2024 dengan mengusung konsep wisata memetik buah melon langsung dari pohonnya.

Biasanya, wisata petik melon ini dibuka saat musim panen melon dan selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun jadi lokasi edukasi bagi siswa sekolah sekaligus berwisata buah.

Suasana di dalam perkebunan melon ini cukup sejuk dan bersih. Biasanya, tidak ada penutup alas di dalam perkebunan, tetapi di kebun milik Samsudin ini dipakaikan penutup alas sehingga wisatawan yang berkunjung ke tempat itu harus melepas alas kaki.

Ada tiga jenis melon yang dikembangkan di Mitra Farm terdiri dari Golden Kinanti, Golden Kirani, dan Adinda dari 700 pohon melon yang di tanam. Varietas yang dikembangkan memiliki rasa manis dengan kualitas premium.

“Awalnya ketemu teman-teman komunitas petani melon, cabai, dan bunga. Kemudian karena diceritakan bisnis melon yang menggiurkan itu, akhirnya awal 2024 mendirikan greenhouse ini,” kata Samsudin kepada Beritasatu.com, Sabtu (19/10/2024).

“Agar buah maksimal, satu pohon ini kami batasi hanya satu buah. Tujuannya agar buah lebih maksimal tumbuhnya dengan berat 1,3 kilogram sampai dengan 2 kilogram,” imbuhnya.

Wilayah yang digunakan untuk menanam melon merupakan sawah tadah hujan membuat Samsudin mengembangkan melon ini dengan sistem hidroponik. Sehingga tidak tergantung pada musim hujan.

“Sistem hidroponik kan tidak tergantung pada hujan. Kalau kita pengen tanam ya bisa terus. Kami kebetulan juga punya sumur sendiri yang bisa digunakan untuk pengairan tanaman ini,” ucapnya.

Menurutnya dengan sistem hidroponik menjadi lebih menguntungkan karena dalam satu tahun bisa panen melon hingga empat kali.

Untuk wisata petik melon ini, para pengunjung dapat memetik melon sepuasnya dan cukup membayar Rp 25.000 per kilogram.

“Kita jualannya ya lewat wisata petik melon itu saja. Pengalaman sebelumnya, dua jam gitu sudah habis. Untuk harganya kita jual lebih murah dari pasaran, hanya Rp 25.000 per kilogram, pilih sendiri dan langsung petik sendiri,” paparnya.

Sementara pengunjung, Luluk Fairuza mengaku penasaran dengan wisata petik melon dengan cara hidroponik.

“Awalnya penasaran karena ada wisata petik melon dengan sistem hidroponik. Terus saya sama teman-teman langsung ke sini mencoba, ternyata melonnya tidak seperti dari biasanya. Lebih manis rasanya,” kata Luluk.

Sentimen: positif (96.8%)