Sentimen
Negatif (78%)
10 Jan 2024 : 13.25
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

Bank Raksasa Inggris Barclays PHK 5.000 Karyawan Sepanjang 2023

10 Jan 2024 : 20.25 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank asal Inggris, Barclays, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 karyawannya hingga 2023. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi beban biaya bank.

Melansir Reuters, Senin (8/1), pemangkasan mayoritas dilakukan di Barclays Execution Services (BX) yang merupakan unit pendukung bank.

"Barclays mengurangi sekitar 5.000 karyawan secara global hingga tahun 2023 sebagai bagian dari program efisiensi berkelanjutan yang dirancang untuk menyederhanakan dan membentuk kembali bisnis, meningkatkan layanan, dan memberikan keuntungan yang lebih tinggi," kata juru bicara Barclays.

Tak hanya itu, Barclays juga dilaporkan telah memangkas chief operating officer-nya di Inggris.

Chief Executive Barclays CS Venkatakrishnan mengatakan pemangkasan karyawan merupakan bagian dari rencana "tindakan biaya struktural yang material" yang diumumkan tahun lalu. Rencana itu dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas menjelang presentasi kepada investor pada Februari bersamaan dengan hasil tahunan bank.

Sebelumnya sejumlah bank global juga melakukan PHK. Misalnya raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Wells Fargo yang akan melakukan PHK terhadap karyawannya tahun ini.

CEO Wells Fargo Charles Scharf menyampaikan perusahaan telah menyiapkan pesangon sebesar US$750 juta atau Rp11,6 triliun (kurs Rp15.514 per dolar AS).

"Kami memperkirakan pesangon sebesar US$750 juta hingga kurang dari US$1 miliar pada kuartal keempat yang tidak kami antisipasi, hanya karena kami ingin terus fokus pada efisiensi," kata Scharf kepada investor dalam konferensi Goldman Sachs, dikutip CNBC, Selasa (5/12).

Ada juga bank raksasa asal AS, Citigroup dilaporkan bakal memangkas 10 persen karyawan di sejumlah lini bisnis. Sinyal PHK ini diungkap langsung oleh CEO Citigroup Jane Fraser pada September 2023 lalu. Ia menyebut perombakan besar-besaran di internal perusahaan akan menimbulkan PHK massal.

"Kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa rekan yang sangat berbakat dan pekerja keras," kata Fraser dalam sebuah memo, dikutip dari CNBC, Selasa (7/11).

Fraser memang tengah di bawah tekanan untuk membenahi sengkarut masalah Citigroup. Nama besar bank AS ini semakin sulit dikelola karena kerasnya persaingan kompetitor.

Bos Citigroup itu diklaim semakin tertinggal dari para pesaingnya, usai memimpin sejak 2007. Bahkan, saham Citigroup diperdagangkan dengan harga kurang dari sepertiga perusahaan berkinerja baik pada awal 2021 lalu.

(fby/sfr)

Sentimen: negatif (78%)