Sentimen
Positif (94%)
16 Okt 2024 : 18.09
Tokoh Terkait

Laba Meroket Ratusan Persen, Emiten Properti Ini Optimistis pada Era Prabowo

17 Okt 2024 : 01.09 Views 2

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), perusahaan properti yang berpusat di Balikpapan, Kalimantan Timur mencatat laba bersih sebesar Rp 62,1 miliar hingga kuartal III 2024, mengalami peningkatan sebesar 226,8% dibandingkan kuartal III 2023 yang hanya Rp 19 miliar.

Perusahaan juga optimistis akan mengalami peningkatan kinerja di bawah pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana membebaskan pajak properti hingga 16%.

“Harapan kami meningkat dengan adanya rencana presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk menghapus pajak properti hingga 16%,” ujar Direktur PT Wulandari Bangun Laksana, Daniel Wirawan, di Jakarta pada Rabu (16/10/2024) seperti dilansir Investor Daily.

Prabowo Subianto direncanakan memberikan insentif berupa penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) hingga sekitar 16% untuk pembelian properti. Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Perumahan, Hashim S Djojohadikusumo. “Kebijakan ini diprediksi akan meningkatkan penjualan properti Wulandari,” kata Daniel.

Pada kuartal III 2024, BSBK mencatatkan pendapatan sebesar Rp 263,4 miliar, meningkat 12% dari periode yang sama 2023 sebesar Rp 234,7 miliar. Peningkatan ini terutama didorong penjualan kondotel dan apartemen yang menyumbang Rp 130,5 miliar, naik 14,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, sektor mal, seperti Pentacity, berkontribusi sebesar Rp 44,7 miliar, naik 21,2%.

Tingkat okupansi Pentacity Mal juga naik dari 82,82% menjadi 90,68% pada kuartal III 2024, sedangkan mal e-Walk mengalami kenaikan tipis menjadi 97,98%.

Untuk Astara Hotel, tingkat okupansi naik dari 64% pada kuartal kedua 2024 menjadi 73% pada kuartal ketiga 2024. Sementara itu, tingkat okupansi Pentacity Hotel meningkat dari 80% menjadi 83% pada periode yang sama.

Pada kuartal ketiga 2024, aset perusahaan mencapai Rp 2,507 triliun, meningkat dari Rp 2,494 triliun pada akhir Desember 2023. Perusahaan juga mengurangi utang bank jangka panjang sebesar 2,95%, dari Rp 808,6 miliar menjadi Rp 784,8 miliar. Dari sisi ekuitas, terjadi kenaikan sebesar 2,2%, dari Rp 1,685 triliun menjadi Rp 1,722 triliun.

Sentimen: positif (94.1%)