Sentimen
Negatif (84%)
18 Okt 2024 : 20.45

Sri Mulyani Pamer Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik dari Won Dkk

19 Okt 2024 : 03.45 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memamerkan rupiah menguat pada kuartal III 2024 dibandingkan nilai tukar negara lain, termasuk won Korea Selatan dan peso Filipina.

Hal tersebut berdasarkan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang dilaksanakan pada Kamis (10/10).

Bendahara Negara menyampaikan nilai tukar rupiah pada kuartal III-2024 menguat di level Rp15.140 per dolar AS.

"Ini artinya rupiah pada akhir September 2024 mengalami apresiasi atau penguatan 2,08 persen month to month (mom) dari bulan sebelumnya dibandingkan posisi akhir Agustus," ujar dia dalam konferensi pers KSSK di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).

Adapun, kata Sri Mulyani, menguatnya nilai tukar rupiah lebih tinggi bila dibandingkan nilai tukar mata uang won Korea Selatan yang menguat 2,02 persen, peso Filipina yang hanya 0,17 persen, dan rupee India 0,1 persen.

Ia menjelaskan menguatnya nilai tukar rupiah pada periode tersebut didukung masuknya aliran modal asing (inflow) ke pasar keuangan dalam negeri. Aliran modal asing itu tak lepas dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta fundamental ekonomi yang kuat.

Fundamental perekonomian Indonesia yang kuat didorong oleh kondisi inflasi yang masih rendah, sehingga aliran modal asing masih tetap masuk dan terus berlanjut.

Kendati, memasuki kuartal IV-2024 atau Oktober 2024, nilai tukar rupiah kembali melemah imbas memanasnya konflik di Timur Tengah. Ia mencatat nilai tukar rupiah melemah 2,82 persen (mom) hingga 15 Oktober 2024.

Namun, Sri Mulyani meyakini rupiah akan kembali menguat setelah tertekan dalam sepekan terakhir.

"Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus mengalami penguatan sejalan dengan menariknya imbal hasil, inflasi di Indonesia yang cenderung rendah dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik," ujar wanita yang akrab disapa Ani itu.

(del/sfr)

Sentimen: negatif (84.2%)