Sentimen
Positif (84%)
18 Okt 2024 : 21.16

Sri Mulyani Respons soal Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo

19 Okt 2024 : 04.16 Views 3

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merespons singkat soal risiko membengkaknya anggaran karena kabinet gemuk Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu ia sampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10).

"Nanti kita pelajari dulu," ujar Sri Mulyani.

Terkait pertemuan dengan Jokowi hari ini, Sri Mulyani mengungkapkan Sang Kepala Negara mengucapkan terima kasih atas kinerja para menteri. Ucapan tersebut disampaikan saat makan siang bersama.

"(Presiden Jokowi) mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama lima tahun," ujarnya.

Center of Economic and Law Studies (Celios) sebelumnya memprediksi kabinet gemuk Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal memboroskan anggaran hingga Rp1,95 triliun.

Prabowo diketahui telah memanggil total 108 sosok yang disebut-sebut akan menjabat sebagai menteri, wakil menteri (wamen) hingga kepala lembaga untuk mengisi posisi strategis dalam kabinet kerja pemerintahannya mendatang.

Beberapa kementerian juga dikabarkan bakal memiliki setidaknya dua wamen seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Semakin banyaknya wakil menteri yang diangkat berarti akan meningkatkan belanja negara, termasuk gaji para staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor, hingga pembayaran gaji pensiun bagi menteri dan wakil menteri tersebut," ucap Galau dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).

Estimasi pembengkakan anggaran tersebut berdasarkan asumsi perhitungan gaji dan tunjangan menteri sebesar Rp150 juta per bulan, gaji dan tunjangan wamen sebesar Rp100 juta per bulan, dan anggaran operasional yang diasumsikan Rp500 juta per bulan per menteri dan wakil menteri.

Jika dibandingkan, dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang memiliki 34 menteri dan 17 wamen, perhitungan gaji dan tunjangan menteri mencapai Rp61,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wamen Rp20,4 miliar per tahun, dan anggaran operasional menteri dan wamen mencapai Rp306 miliar per tahun.

Jika ditotal, estimasi biaya untuk kabinet Jokowi sebesar Rp387,6 miliar per tahun.

Sedangkan dalam kabinet Prabowo-Gibran yang diasumsikan memiliki 49 menteri dan 59 wamen, perhitungan gaji dan tunjangan menteri diasumsi sebesar Rp88,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wamen sebesar Rp70,8 miliar per tahun, anggaran operasional menteri dan wamen sebesar Rp648 miliar per tahun. Jika ditotal, estimasi biaya untuk kabinet Prabowo-Gibran sebesar Rp777 miliar per tahun.

Maka itu, estimasi peningkatan anggaran dari era Jokowi ke era Prabowo mencapai Rp389,4 miliar per tahun. Dengan demikian, peningkatan anggaran dalam lima tahun 2024-2029 mencapai Rp1,947 triliun.

(khr/sfr)

Sentimen: positif (84.2%)