Sentimen
Positif (92%)
16 Okt 2024 : 20.30

Instagram Diblokir Pemerintah, Warga Tetangga RI Ungkap Cerita Sedih

17 Okt 2024 : 03.30 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Australia sedang menyusun rencana untuk memblokir media sosial demi mengurangi kecanduan pada generasi mudah.

Namun rencana tersebut mendapat protes dari anak muda di Australia. Tereza Hussein (14) pengungsi yang tinggal di Darwin, mengatakan bahwa larangan penggunaan media sosial akan menghapus komunikasinya dengan neneknya yang tidak pernah dia temui secara fisik.

"Ini satu-satunya cara saya pernah terhubung dengan nenek saya sebelumnya, melalui sosial," kata Hussein, yang lahir di Republik Demokratik Kongo.

"Ini akan menjadi perubahan yang sangat besar dalam hidup saya karena akan sulit bagi saya untuk berbicara dengan orang-orang yang saya tinggalkan," katanya.

Hussein jarang mem-posting di media sosial. Ia menggunakan Instagram dan Snapchat terutama untuk melihat foto dan video dari keluarga dan teman.

Pernyataan Hussein ini sejalan dengan apa yang dikatakan para ahli sebagai 'titik buta' dalam rencana pemerintah Australia untuk menetapkan usia minimum di media sosial sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang bully, predator dan kesehatan fisik dan mental.

Belum ada detail soal larangan tersebut, seperti kapan akan disahkan dan aturan mengenai usia serta platform apa yang akan terpengaruh untuk verifikasi usia.

Untuk remaja migran, LGBTQIA + dan orang dengan latar belakang minoritas lainnya, blok usia dapat memotong akses ke dukungan sosial yang penting.

Sekitar 97% remaja Australia menggunakan media sosial di rata-rata empat platform, survei menunjukkan mereka sebagai remaja paling terhubung di dunia.

Hampir dua pertiga orang tua remaja Australia melaporkan kekhawatiran tentang penggunaan media sosial anak-anak mereka, menurut survei 2024 oleh layanan pemuda ReachOut.


(fab/fab)

Sentimen: positif (92.8%)