Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
China Gaspol Jajah Eropa Walau Dipalak Habis-habisan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembuat mobil listrik (EV) China tetap jalan terus meski terhambat kenaikan tarif impor ke Eropa. Salah satu produsen EV China, Xpeng, mengatakan tetap berkomitmen jangka panjang di wilayah tersebut.
"Rencana kami untuk pasar Eropa adalah jangka panjang," kata wakil ketua dan wakil presiden Xpeng, Brian Gu, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (16/10/2024).
Dia menambahkan perusahaan akan berfokus mencari cara untuk mengatasi masalah di sana. Dengan begitu membuat Xpeng tetap kompetitif.
Xpeng tengah meninjau beberapa aspek untuk strategi bisnis saat mengevaluasi dampak tarif baru tersebut. Khususnya terkait produk, model bisnis dan harga.
Belum ada konfirmasi apakah Xpeng akan menaikkan harga produknya setelah tarif impor baru diterapkan di Eropa. "Ada sejumlah area yang dilihat, periksa dan coba optimalkan," kata Brian Gu.
Sebelumnya pada Juni lalu, Uni Eropa mengumumkan menaikkan tarif lebih tinggi untuk impor kendaraan listrik dari China. Menurut regulator setempat, pemain asal China mendapatkan keuntungan besar dari subsidi yang tidak adil dan mengancam kerugian di Eropa.
Tarif baru sementara telah berlaku sejak awal Juli. Namun kemudian direvisi pada September karena adanya bukti untuk tindakan.
Sejumlah perusahaan mengkritik kebijakan tersebut. Misalnya Tesla yang menyuarakan kekhawatan soal kendaraan buatan China, dengan tarif yang diturunkan menjadi 7,8% dari 20,8%.
Sementara itu, wakil presiden eksekutif BYD, Stella Li menyebut tarif baru dibuat dengan perhitungan yang salah. Dia juga mengatakan keputusan Uni Eropa adalah tidak adil.
"Politisi harus menjauh dari tarif, menambah lebih banyak biaya produksi dan membuat bingung industri otomotif," kata dia.
(fab/fab)
Sentimen: negatif (78%)