Panglima TNI Ingatkan Ancaman Negara Tak Hanya Lewat Fisik, tapi Juga Siber Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengingatkan bahwa ancaman terhadap negara tidak hanya datang dalam bentuk fisik, tetapi juga melalui serangan dunia maya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat membuka perlombaan " Cyber Strike dan Cyber Awareness Forum" di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu (16/10/2024). "Saya berharap kita semua menyadari bahwa menjaga kedaulatan digital bukan hanya tugas TNI, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya, kita harus siap menghadapi segala tantangan yang muncul dari ruang siber,” kata Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam keterangan yang diterima dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Panglima TNI juga memaparkan berbagai ancaman siber, seperti serangan malware atau ransomware , pencurian data, serta sabotase digital. Serangan-serangan ini dianggap sebagai ancaman nyata yang dapat merusak keamanan nasional dan kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, perlombaan ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran mengenai keamanan siber , serta sebagai upaya memperkuat pertahanan siber nasional. “Cyber Strike dirancang untuk melatih generasi muda dan praktisi keamanan digital agar mampu menghadapi ancaman serangan di dunia maya,” ungkap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut. Perlombaan ini diadakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-79 TNI yang jatuh pada 5 Oktober. Acara tersebut dihadiri oleh Koorsahli Panglima TNI, para Asisten Panglima TNI, kepala badan pelaksana pusat (Kabalakpus) Mabes TNI, perwira tinggi (Pati) jajaran Mabes TNI, komunitas siber, serta berbagai narasumber dari pakar-pakar siber. Jenderal Agus Subiyanto juga menekankan pentingnya pembentukan angkatan siber di TNI. Ia mengaku telah menerima instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk membentuk angkatan tersebut. "Saya sudah diperintahkan oleh Pak Presiden untuk, kemarin juga dari MPR waktu pidato untuk membuat angkatan siber,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (3/9/2024). Agus menjelaskan, angkatan siber di TNI nantinya akan banyak diisi oleh masyarakat sipil atau aparatur sipil negara. TNI akan fokus merekrut individu yang memiliki kemampuan di bidang teknologi dan informasi. “Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain. Mungkin akan lebih banyak orang sipilnya,” kata Agus. “Kita harus rekrut dari anak-anak yang keluaran sekolah SMA atau dari universitas,” ujar dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.