Tugas Ganda Pramono Anung: Cagub Jakarta dan Jembatan Prabowo-Mega Megapolitan 16 Oktober 2024

16 Okt 2024 : 14.38 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Tugas Ganda Pramono Anung: Cagub Jakarta dan Jembatan Prabowo-Mega Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung di rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024), memunculkan tanda tanya. Pasalnya, kedatangan Pramono itu bersamaan dengan momen kehadiran 49 tokoh yang memenuhi panggilan Prabowo untuk diberikan penugasan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Beberapa tokoh partai politik yang datang antara lain Kader Partai Gerindra Prasetio Hadi, Yandri Susanto dari PAN, Nusron Wahid dari Golkar, Abdul Kadir Karding dari PKB, Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat, dan Raja Juli Antoni dari PSI. Selain itu, di luar parpol turut dipanggil. Mereka yakni eks komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, pengusaha Widiyanti Putri Wardhana, Mendagri saat ini Tito Karnavian, Wakapolri saat ini Komjen (Pol) Agus Andrianto, Veronica Tan, serta Mensesneg saat ini Pratikno. Tentunya, kehadiran Pramono memunculkan berbagai spekulasi serta pertanyaan. Apakah politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini turut membantu Prabowo di pemerintahan periode 2024-2029? Dengan demikian, pertanyaan ini patut diutarakan. Sebab, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri sampai kini masih bergeming soal posisinya pada pemerintahan Prabowo mendatang. Apakah partai dengan logo banteng moncong putih itu berkoalisi atau justru akan oposisi. Sementara, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani terlihat mulus sekali komunikasinya dengan Prabowo serta orang-orangnya. Terbaru, Ketua Bidang Politik di DPP PDI-P itu seolah terus menjembatani rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo. Rencananya, pertemuan itu akan berlangsung pada hari ulang tahun Prabowo, Kamis (17/10/2024) mendatang. Belakangan diketahui, kedatangan Pramono ke rumah Prabowo, Selasa kemarin, bukan untuk urusan masuk kabinet, Juru bicara PDI-P Chicco Hakim berujar, kedatangan Pramono ke Kertanegara itu untuk membawa pesan dari Megawati Soekarnoputri. "Saya belum mendapatkan update yang detail terkait ini. Namun, nampaknya Mas Pram menyampaikan pesan dari ibu (Megawati)," ucap Chicco Hakim saat dikonfirmasi, Selasa. Pramono selama ini adalah sosok yang sangat dekat dengan Megawati. Tidak jarang ia bertugas sebagai perantara komunikasi Megawati dengan para tokoh atau pihak-pihak lain. "Kita tahu, Mas Pram adalah tokoh yang dekat dengan tokoh lain di luar partai, dan ibu Megawati Soekarnoputri sering kali melakukan komunikasi dengan pihak lain melalui Mas Pram," ungkap Chicco. Sementara itu, Pramono sendiri menyebut dirinya hanya meminta doa restu maju Pilkada Jakarta 2024 saat bertemu dengan Prabowo di Kertanegara. "Karena saya juga maju sebagai calon gubernur, minta doa juga begitu, ya," kata Pram. Ia juga mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo sebagai ajang silaturahmi dan mendoakan agar proses pelantikan Ketua Umum Partai Gerindra sebagai Presiden RI berjalan lancar. "Tidak ada dukung mendukung. Urusan pencalonannya sudah terjadi," ungkap Pramono. Tetapi, sampai pada titik ini, sosok Pramono menjadi unik sekaligus kompleks. Pramono adalah cagub yang diusung PDI-P. Rival terkuatnya adalah Ridwan Kamil, sosok yang ditunjuk langsung oleh Prabowo melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk bertarung di Jakarta. Artinya, Pramono mengemban tugas bertarung melawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Namun di sisi lain, Pramono diutus Megawati untuk bertemu Prabowo yang tak lain sosok pengusung Ridwan Kamil maju kontestasi politik di Jakarta. Uniknya, Pramono bisa diterima baik oleh Prabowo yang secara tidak langsung adalah rivalnya karena mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Tentu, hal ini juga akan menjadi pertanyaan lagi, apakah itu akan berpengaruh pada totalitas dan daya militansi dukungan Prabowo kepada Ridwan Kamil? Pengamat politik Hendri Satrio, mengatakan bahwa Prabowo pada posisi sebagai presiden tidak semestinya memberikan dukungan untuk cagub Ridwan Kamil atau Pramono. "Jadi dengan apa yang digambarkan itu, dukungan ke Pramono itu mungkin juga dianggap sebagai dukungan kepada semua pihak oleh Pramono," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com , Rabu (16/10/2024). Soal kedatangan Pramono ke rumah Prabowo, Hendri mengatakan, ada dua kemungkinan terkait pertemuan itu. Pertama, ia menganggap Pramono diutus oleh Megawati untuk berkomunikasi dengan Prabowo. Salah satu pembahasannya diduga soal jadwal pertemuan antara Prabowo dan Megawati. "Tetapi bisa juga kita mempersepsikan ada kaitannya dengan Pilkada Jakarta. Tetapi yang jelas itu pertemuan politik. Ada tujuan-tujuan politiknya," kata Hendri. Namun, terlepas dari apa yang dibahas dari pertemuan Pramono dan Prabowo itu yang jelas komunikasi keduanya terlihat cukup baik. Bukan tidak mungkin, jika Pramono dan pasangannya, Rano Karno berhasil menang dalam Pilkada Jakarta, hal yang pasti adalah komunikasi antara pusat dan Jakarta tidak akan mengalami hambatan berarti. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.9%)