Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York, Tokyo, Jeddah
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Justin
Diteror Ancaman Bom, Pesawat Air India Tujuan AS Mendarat Darurat
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah pesawat Air India tujuan Chicago melakukan pendaratan mendadak di kota Arktik, Iqaluit, akibat ancaman bom. Pendaratan darurat ini terjadi pada Selasa (15/10/2024), hanya sehari setelah ketegangan meningkat antara Kanada dan India, di mana kedua negara mengusir diplomat seniornya masing-masing.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Kepolisian Kanada (Royal Canadian Mounted Police), disebutkan bahwa 211 kru dan penumpang pesawat tersebut dipindahkan dari pesawat di bandara Iqaluit, sekitar 300 km (186 mil) di utara Lingkar Arktik. Menurut media lokal di Iqaluit, ancaman bom yang "tidak jelas" dari seseorang di India dilaporkan kepada kapten penerbangan tersebut.
"Pesawat dan penumpangnya sedang diperiksa ulang sesuai protokol keamanan yang berlaku. Air India telah mengaktifkan badan-badan di bandara untuk membantu para penumpang hingga perjalanan mereka dapat dilanjutkan," kata Air India melalui platform X.
Ketegangan antara Kanada dan India terus berlanjut sejak Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menuduh pemerintah India terlibat dalam pembunuhan pemimpin Sikh terkemuka, Hardeep Singh Nijjar, di provinsi British Columbia pada tahun lalu.
Selain itu, Air India dan beberapa maskapai lain mengaku telah menerima "sejumlah ancaman" dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin, sebuah penerbangan Air India dari Mumbai ke New York dialihkan ke Delhi setelah ancaman bom palsu.
Maskapai berbiaya rendah India, IndiGo, juga melaporkan ancaman terhadap dua penerbangan yang sedang menuju Jeddah di Arab Saudi dan Muscat di Oman.
Hampir setahun yang lalu, pejabat Kanada dan Kepolisian Kanada menyelidiki dugaan ancaman terhadap Air India setelah seorang pemimpin separatis terkemuka memperingatkan komunitas Sikh untuk tidak terbang dengan maskapai tersebut pada 19 November. Aktivis yang berbasis di AS, Gurpatwant Singh Pannun, menyerukan boikot terhadap maskapai penerbangan nasional India.
Ancaman ini membangkitkan kenangan akan tragedi pengeboman Air India pada 1985, yang dilakukan oleh ekstremis Sikh. Sebanyak 329 orang tewas ketika pesawat Air India nomor penerbangan 182 dari Montreal meledak di lepas pantai Irlandia. Ini merupakan tindakan pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Kanada.
Selain itu, sebuah bom kedua yang menargetkan pesawat lain meledak di bandara Narita Tokyo, menewaskan dua petugas bagasi sebelum bom tersebut dimuat ke pesawat Air India.
Dalam beberapa tahun setelah tragedi tersebut, pemerintah Kanada mendapat banyak kritik karena dianggap mengabaikan atau meremehkan ancaman tersebut.
(luc/luc)
Sentimen: negatif (100%)