Sentimen
13 Okt 2024 : 17.01
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persib Bandung, Persija Jakarta
Kab/Kota: bandung
Steward Bakal Cabut Laporan, Kasihan Orangtua Bobotoh Memohon Sambil Menangis Bandung 13 Oktober 2024
14 Okt 2024 : 00.01
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Regional
Steward Bakal Cabut Laporan, Kasihan Orangtua Bobotoh Memohon Sambil Menangis
Editor
KOMPAS.com -
Steward atau pengawas pertandingan yang menjadi korban pengeroyokan oknum Bobotoh di laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, di Si Jalak Harupat, Bandung, akan mengambil jalur damai dan mencabut laporannya.
Korban sekaligus koodinator steward, Dadan Ego (53), menjelaskan, dia dan steward lainnya memutuskan mengambil jalur damai lantaran sudah memaafkan perbuatan para pelaku.
Selain itu, para korban juga mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya para pelaku yang masuk berkuliah dan terancam dikeluarkan dari kampus.
Ada juga orangtua pelaku yang menderita penyakit jantung.
"Kami mempertimbangkan damai atau cabut perkara dengan pertimbangan. Ada orangtua pelaku yang memohon, nangis-nangis karena anaknya mendekati ke
drop out
(DO) atau diberhentikan dari kuliahnya," ujarnya, Sabtu (12/10/2024).
"Lalu dua orang anak sekolah juga yang jadi pelaku katanya diancam diberhentikan dari sekolahnya. Selanjutnya, saya juga ada kekhawatiran, karena ada orangtua pelaku yang mengidap penyakit jantung. Jadi kalau tidak dikabulkan, amit-amitnya ada hal yang tidak diinginkan," kata Dadan menambahkan.
Namun, Dadan mengatakan, para korban juga meminta ganti rugi.
Pasalnya, hingga saat Dadan dan teman-temannya masih terus mengeluarkan uang untuk pengobatan dengan nominal yang tak sedikit.
Syarat perdamaian lainnya, para pelaku tidak mengulangi perbuatan mereka.
"Boleh-boleh saja, saya akan cabut tapi dengan syarat. Pertama, tidak mengulangi perbuatannya. Harus insyaf, jadi bobotoh yang baik. Yang kedua, sayangilah semua orang yang ada di sekitar. Harus memelihara perdamaian dengan bobotoh yang benar-benar mendukung lancarnya acara," ucapnya.
Dadan mengatakan, teman-temannya sampai saat ini masih melakukan perawatan.
Salah satu korban bahkan harus menjalani operasi dan kontrol rutin karena mengalami geger otak.
Dadan menjelaskan, meskipun sudah mendapatkan bantuan dari pihak manajemen dan panitia pelaksana (panpel) Persib, dia dan teman-temannya tetap harus mengeluarkan uang cukup besar untuk pemulihan.
"Alhamdulillah, dari panpel ada untuk operasional, makan, bensin. Lalu dari manajemen juga ngasih bantuan yang saya katakan cukuplah. Tapi kalau dibilang
cover
semua, enggak, karena kami pribadi pun tetap mengeluarkan uang untuk biaya penyembuhan," katanya.
Selain biaya pengobatan, para korban juga mengalami trauma berat akibat pengeroyokan.
Untuk itu, dia berharap para pelaku bisa memberikan ganti rugi.
"Yang enam ini, saya ampunilah. Anggap damai, permintaan cabut perkara oke. Tapi apabila, kejadian yang kedua kalinya baik orang yang tersangkut enam orang ataupun lainnya yang disebut oknum Bobotoh, maka maaf-maaf saja, saya tidak akan memanfaatkan," ucapnya.
"Anggaplah ini adalah oknum Bobotoh, korban yang terbawa-bawa kondisi kemarin. Intinya, kalau ada yang kedua kalinya seperti ini lagi, saya tidak akan memanfaatkan. Lanjut sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi pengeroyokan oleh Bobotoh terhadap sembilan steward hingga terluka parah usai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta pada 23 September 2024 lalu.
Petugas kepolisian kemudian menetapkan enam tersangka pengeroyokan berinisial AAM (20), AH (22), FD (18), KA (28), MRI (19), dan RMR (23).
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Steward yang Dikeroyok Bobotoh di Laga Persib Bandung vs Persija Pilih Jalur Damai
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.9%)