Sentimen
Negatif (76%)
9 Okt 2024 : 15.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pyongyang, Seoul

Tokoh Terkait

Memanas, Korut Akan Tutup Permanen Perbatasan dengan Korsel

9 Okt 2024 : 15.13 Views 8

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Pyongyang -

Korea Utara (Korut) mengumumkan sedang dalam proses "menutup secara permanen dan memblokir perbatasan selatan" dengan Korea Selatan (Korsel). Militer Pyongyang juga telah memberitahukan langkah itu kepada militer Amerika Serikat (AS), sekutu Seoul, untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Rabu (9/10/2024), Korut mengatakan militernya akan sepenuhnya "memutus ruas jalanan dan jalur kereta api" yang suatu hari nanti mungkin memfasilitasi perjalanan antara kedua Korea. Proses ini disebut dimulai sejak Rabu (9/10) waktu setempat.

Hubungan Korut dan Korsel berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang telah menutup badan-badan yang didedikasikan untuk reunifikasi dan menyatakan Seoul sebagai "musuh utama".

Korut diperkirakan membatalkan perjanjian penting antar-Korea, yang ditandatangani tahun 1991 silam, dalam pertemuan penting parlemen yang berakhir pada Selasa (8/10) sebagai bagian dari upaya pemimpin mereka Kim Jong Un untuk secara resmi mendefinisikan Korsel sebagai negara musuh.

Namun dalam laporan pada Rabu (9/10) yang mengungkapkan penunjukan No Kwang Chol sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) baru, menggantikan Kang Sun Nam, media resmi Korut tidak menyebutkan soal berakhir perjanjian penting itu.

Beberapa jam kemudian, militer Korut mengumumkan pihaknya telah merencanakan "langkah militer besar-besaran" yang akan "memutus seluruh ruas jalanan dan jalur kereta api yang terhubung ke Korea Selatan dan membentengi wilayah-wilayah terkait di pihak kita dengan struktur pertahanan yang kuat".

Dalam pernyataannya, militer Pyongyang menjelaskan bahwa keputusan itu merupakan "langkah pertahanan diri" untuk merespons "latihan perang" yang digelar Seoul dan kunjungan aset-aset nuklir strategis AS ke kawasan tersebut.

Sentimen: negatif (76.2%)