Sentimen
Positif (93%)
13 Okt 2024 : 19.06
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Acep Adang-Gita KDI Incar Suara Nahdliyin di Pilkada Jabar Bandung 13 Oktober 2024

14 Okt 2024 : 02.06 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Acep Adang-Gita KDI Incar Suara Nahdliyin di Pilkada Jabar Editor KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 1, KH. Acep Adang Ruhiat meyakini akan memenangi Pilkada Jabar 2024 dengan dukungan dari Nahdliyin , sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, Acep menjelaskan, 68 persen dari sekitar 50 juta orang warga Jabar merupakan Nahdliyin. "Hampir dua bulan terakhir ini datang ke pondok pesantren yang ada di Jabar, lebih dari 200 pondok pesantren sudah dikunjungi maupun diwakili," kata Acep, di Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jabar, Minggu (13/10), dikutip dari TribunJabar.id . "Kami ingin membuat sejarah, target 10 juta suara, tapi tidak muluk-muluk, paling tidak 40 persen suara harus dapat," imbuhnya. Acep mengatakan, peran pondok pesantren (Ponpes) dan para kiai sangat penting pada masa kampanye Pilkada. Pasalnya, terangnya, pesantren bisa menjadi tempat strategis untuk mengedukasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilihan. Selain itu, lanjut Acep, dukungan dari petinggi di tiap Ponpes juga bisa mempengaruhi pilihan politik para santri dan warga di sekitarnya. Calon Wakil Gubernur Jabar yang mendampingi Acep, Gitalis Dwi Natarina atau yang akrab disapa Gita KDI mengungkapkan bahwa segmen kampanyenya berbeda dengan Acep Adang. Bila Acep fokus memperkuat silaturahmi dengan pesantren, Gita menyampaikan, dia bertugas untuk berinteraksi dengan anak muda dan ibu-ibu. "Insyaallah nanti akan ada konser juga di 8-9 titik," ujar Gita. Sebagai satu-satunya perempuan pada Pilkada Jabar 2024 , Gita menyatakan bahwa hal ini adalah peluang sekaligus tantangan untuk para perempuan di Jawa Barat. Karena itu, dia berjanji akan fokus menangani berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi oleh perempuan, khususnya di Jawa Barat. “Selama ini banyak kekerasan rumah tangga, banyak perempuan yang tidak berdaya. Saya membayangkan kalau para perempuan Jabar mandiri, itu hebat," ucap Gita. "Saat ini banyak timbul kekerasan, itu dari kemiskinan, istri yang dianggap tidak mandiri, dan kita harus mencari solusi," pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (93.8%)