Sentimen
12 Okt 2024 : 15.29
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Yogyakarta, Kulon Progo
Kasus: penganiayaan, mayat, PHK
Kronologi Temuan Jasad Pria Asal Bandung di Bekas Pasar Burung Kulon Progo, Diduga Bunuh Diri Regional 12 Oktober 2024
12 Okt 2024 : 22.29
Views 3
Kompas.com Jenis Media: Regional
Kronologi Temuan Jasad Pria Asal Bandung di Bekas Pasar Burung Kulon Progo, Diduga Bunuh Diri
Editor
KOMPAS.com
- Pria berinisial S (54) ditemukan tewas tergantung di salah satu ruko bekas pasar burung di Kabupaten
Kulon Progo
, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keluarga korban menyebut pria tersebut S, warga asal Bandung, Jawa Barat.
Hal ini juga diperkuat hasil penyelidikan INAFIS kepolisian daerah DIY dan kepolisian resor Kulon Progo.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan INAFIS Polres Kulon Progo dan Polda DIY, serta sesuai keterangan keluarga korban,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, Jumat (11/10/2024).
Korban diduga
bunuh diri
karena ditemukan menggantung dalam salah satu ruko tak terawat di bekas pasar tepatnya di Padukuhan Dipan, Kalurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo.
Seorang penjaga malam di wilayah itu terganggu bau menyengat selama dua hari belakangan.
Ia mencari asal bau dan menemukan jenazah tergantung dengan tali pada rangka galvalum dalam salah satu ruko pasar lama. Ia melaporkan temuan ke polisi.
Relawan mengevakuasi mayat itu ke rumah sakit. Awalnya, jenazah belum bisa dikenali. Pemeriksaan medis mengungkap kematian laki-laki itu sudah berlangsung antara 24 jam hingga tiga hari.
Tidak ada luka pada tubuh maupun tanda penganiayaan, kecuali luka tekan melingkar di leher, seluruh badan terdapat kaku jenazah dan membusuk.
Polisi memperkirakan kematian S merupakan bunuh diri dengan dugaan motif ekonomi.
“Karena himpitan ekonomi. Dulu bekerja (lalu) kena PHK,” kata Triatmi. Jenazah lantas dimakamkan di pemakaman umum Kriyanan, Wates.
Pengakuan keluarga korban dengan pemeriksaan medis rumah sakit sangat berbeda.
Pemeriksaan tidak mendalam memperkirakan jenazah berusia 12-18 tahun. Hal ini dilihat dari tidak ada gigi bungsu pada jenazah.
“(Mungkin) karena juga tidak otopsi, mereka (medis) memperkirakan usia 12-18 tahun,” kata Triatmi di ujung telepon.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.8%)