FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Nasional Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) menggelar Virtual Multistakeholder Dialogue 2024 pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Acara ini mengangkat tema penting: “Inklusifitas Anak Muda dalam Partai Politik dan Regenerasi Kepemimpinan Nasional: Bagaimana Dorongan Kebijakan & Advokasi?”.

Selama dua jam, acara ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka, seperti Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faizal, Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari, Ketua Bidang Kerjasama Hubungan Antar Lembaga DPN Peradi, dan Peneliti Perludem Annisa Alfath.

Selain dihadiri oleh pengurus FPMI tingkat nasional dan wilayah, dialog ini juga mengundang puluhan anak muda dari berbagai latar belakang partai politik dan organisasi kepemudaan dari berbagai daerah. Mereka membahas bagaimana kebijakan dan advokasi bisa lebih inklusif bagi anak muda dalam dunia politik dan mendukung regenerasi kepemimpinan di Indonesia.

Ketua Presidium Nasional FPMI, Yoel Yosaphat, menyampaikan bahwa FPMI sejak awal berdirinya pada 2022 berkomitmen menjaga solidaritas lintas partai politik untuk memperjuangkan demokrasi yang lebih baik. Ia menegaskan pentingnya advokasi bagi anak muda, termasuk memperjuangkan kuota 20 persen untuk anak muda di parlemen dan pembatasan masa jabatan anggota legislatif.

"Di Pemilu Legislatif lalu, kami menggalang kampanye menolak politik uang, hoax, dan kampanye hitam di berbagai daerah. Kini, kami berharap keresahan anak muda soal politik dan regenerasi kepemimpinan bisa diakomodasi melalui kebijakan negara yang tepat," ujar Yoel, seorang legislator muda asal Bandung.