Sentimen
Negatif (79%)
11 Okt 2024 : 21.51
Partai Terkait

Israel Kembali Gempur Markas UNIFIL di Lebanon Selatan, 2 Prajurit Terluka

11 Okt 2024 : 21.51 Views 27

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Jakarta -

Militer Israel kembali melancarkan serangan ke markas pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Naqoura, Lebanon selatan. Dua prajurit perdamaian dilaporkan terluka.

"Dua penjaga perdamaian terluka setelah dua ledakan terjadi di dekat menara observasi. Seorang penjaga perdamaian yang terluka dibawa ke rumah sakit di Tyre, sementara yang kedua dirawat di Naqoura," tulis keterangan UNIFIL dilansir Aljazeera, Jumat (11/10/2024).

Serangan itu terjadi pada hari ini waktu setempat. Ini merupakan serangan kedua tentara Israel ke markas UNIFIL di Lebanon selama 48 jam terakhir.

UNIFIL mengatakan beberapa dinding posisi di pos PBB runtuh setelah buldoser militer Israel menghantam perimeter dan sejumlah tank Israel bergerak di dekat pos PBB. Di satu sisi, pasukan penjaga perdamaian PBB masih berada di posisinya dan meminta bala bantuan tiba.

"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006)," tulis UNIFIL.

Dilansir AFP, pihak juru bicara UNIFIL mengatakan dua prajurit yang terluka merupakan orang Sri Langka. Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan tentara Israel menargetkan menara pengawas dan pangkalan utama UNIFIL di Ras Naqura dan pangkalan batalion Sri Lanka, yang menyebabkan sejumlah orang terluka.

Sebelumnya, UNIFIL menyampaikan Tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terlibat bentrok dengan Hizbullah di darat di Lebanon. Markas besar UNIFIL di Naqoura dan posisi-posisi di dekatnya juga berulang kali diserang.

Serangan tank Israel menyebabkan menara observasi di Markas Besar UNIFIL rusak. Anggota TNI yang sedang memantau situasi terjatuh dari menara tersebut.

"Menyebabkan mereka jatuh. Untungnya, kali ini, luka-luka tersebut tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit," demikian pernyataan UNIFIL di situs resminya, Jumat (11/10).

(ygs/idn)

Sentimen: negatif (79.8%)