Sentimen
Negatif (100%)
12 Okt 2024 : 08.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Jatiasih

Kasus: pelecehan seksual

Tokoh Terkait

Kasus pelecehan seksual di Kota Bekasi meningkat

12 Okt 2024 : 08.59 Views 3

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Metropolitan

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com KPAD: Kasus pelecehan seksual di Kota Bekasi meningkat Dalam Negeri    Sigit Kurniawan    Jumat, 11 Oktober 2024 - 21:10 WIB

Elshinta.com - RK (14) diduga mengalami tindakan asusila yang dilakukan oleh pria berinisial Y (27).

Berawal terduga pelaku mengaku ingin membahas tentang lowongan pekerjaan kepada korban. Hingga sekitar pukul 18.30 WIB, korban RK dijemput oleh pelaku menggunakan kendaraan roda empat di Rawa Bogo, Jatiasih.

Kemudian korban dibawa berputar-putar lalu berhenti di daerah Cikunir. RK yang terkunci di dalam kendaraan selama kurang lebih satu jam, mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku.

“Pelaku berusaha melakukan tindakan tidak senonoh, memegang payudara dan paha saya, serta mencium leher saya,” kata RK kepada orang tuanya, sambil menangis.

Mirisnya, korban dipaksa untuk memegang kemaluan pelaku lalu menarik kepala korban ke arahnya.

Meski telah berusaha melawan dengan segenap tenaganya, korban tak mampu mengatasi kekuatan pelaku yang lebih mendominasi. Pelaku juga mengabaikan jeritan dan permohonan dari korban yang sudah merasa ketakutan.

Menanggapi hal itu, Komisioner KPAD Kota Bekasi, Nofrian menyebut, data pelecehan seksual di Kota Bekasi meningkat drastis, membuat kota ini resmi dinyatakan Darurat Pelecehan Seksual.

"Situasinya sangat memprihatinkan. Gadget dan Video Porno sebagai pusat masalahnya. Benda itu mencuci otak, yang membuat anak-anak meniru apa yang mereka lihat di layar," kata Nofrian seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Jumat (11/10).

Ia menyebut, akses mudah terhadap konten porno melalui gadget, menurutnya, menjadi pemicu utama. Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan psikologis yang rapuh, dengan mudah terpengaruh dan meniru perilaku seksual yang dilihatnya.

"Orang tua harus lebih waspada. Jangan biarkan anak-anak memiliki akses gadget tanpa pengawasan. Batasi penggunaan gadget dan awasi konten yang mereka akses," ungkapnya.

Bukan hanya pengawasan, Nofrian juga menekankan pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam keluarga.

"Diskusi keluarga sangat penting. Dengarkan keluhan anak-anak, bina psikologis mereka, dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman," imbuhnya.

Seruan Nofrian ini menjadi alarm bagi seluruh masyarakat Kota Bekasi. Darurat pelecehan seksual bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh.

Perlu kerjasama semua pihak, mulai dari orang tua, sekolah, hingga pemerintah, untuk melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan seksual dan memutus mata rantai 'cuci otak' yang berbahaya ini.

"Masa depan generasi Kota Bekasi,  bergantung pada tindakan nyata kita hari ini," pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Sentimen: negatif (100%)