Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berfokus pada teknologi Artificial Intelligence (AI). Misalnya dengan bekerja sama denga Nvidia hingga Digital Intelligence Operation Center (DIOC) berbasis teknologi canggih AI lewat kerja sama dengan Huawei.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer IOH, Vikram Sinha mengungkapkan mimpi besar perusahaan soal AI. Yakni ingin menjadi yang utama di bidang tersebut.

"Kami ingin menjadi AI native telco," kata Vikram dalam Profit CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2024).

Salah satu yang dilakukan adalah menghadirkan AI pada setiap hal yang dilakukan perusahaan. Selain juga menjadi perusahaan teknologi berbasis AI yang berdasarkan tiga pilar.

"Pertama AI yang berdaulat, kedua keamanan apapun yang dikumpulkan harus dilindungi. Ketiga pentingnya data," imbuhnya.

Vikram mengingatkan soal pentingnya data, karena telah menjadi sumber daya alam negara. Tiap negara sudah seharusnya memelihara data dan membuat Indosat, dia mengatakan ingin menjadi katalisator dalam perjalanan tersebut.

AI sovereign cloud dan security on cloud menjadi inisiatif yang diambil Indosat untuk bisnis segmen non-seluler. Keduanya telah dilakukan bersama dengan Lintasarta, dan menjadi yang pertama dibandingkan negara lain.

Indosat juga tengah membangun ekosistem keamanan yang kuat. Vikram mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan semua cloud yang ada terlindungi dengan baik.

Dalam kesempatan itu, Vikram juga menekankan soal pentingnya AI dan 5G. Keduanya bukan soal teknologi saja, namun bisa memecahkan dan membantu orang yang menggunakannya.

"Jadi Anda akan melihat kami berinvestasi secara signifikan. Adaptasi awal AI di Indonesia akan membantu Indonesia, meningkatkan pertumbuhan PDB," ucapnya.

(dem/dem)