Sentimen
Negatif (66%)
9 Okt 2024 : 07.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Tokoh Terkait

1 Ayah Jual Bayinya untuk Judi "Online" Saat Sang Istri Merantau Cari Uang ke Kalimantan Megapolitan

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

9 Okt 2024 : 07.47
Ayah Jual Bayinya untuk Judi "Online" Saat Sang Istri Merantau Cari Uang ke Kalimantan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - D (24) begitu kaget ketika mendengar kabar bayinya yang masih 11 bulan dijual suaminya sendiri, RA (36).  Dia yang ketika bekerja jauh dari rumah, tepatnya di Kalimantan, tak menyangka buah hatinya tega dijual seharga Rp 15 juta.  RA nekat menjual bayinya melalui media sosial karena kehabisan uang akibat judi online . Dia menawarkan anaknya yang berusia 11 bulan setelah melihat unggahan pasangan suami istri (pasutri) berinisial HK (32) dan MON (30) yang sedang menginginkan anak. "Mereka (pembeli) pasutri, sudah 10 tahun menikah, tapi belum punya anak," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol David saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/10/2024). Basir (56), kakek dari bayi 11 bulan yang dijual orangtuanya sendiri dengan harga Rp 15 juta, tidak menaruh kecurigaan kepada menantunya yang menjual sang cucu. Awalnya, Basir diajak pergi ke Tangerang oleh menantunya, RA, untuk meminjam uang kepada saudara. RA membawa serta bayinya dan anak pertamanya, F. "Awalnya sebenarnya kan Bapak yang diajak ke sana itu (Tangerang) habis isya malam-malam Itu, saya sama cucu saya ini (F, anak pertama dari suami pertama) diajak. Alasannya, 'ayo Pak kami mau minjam uang ke tempat saudara'," kata Basir saat ditemui di kontrakannya di kawasan Pondok Rangon, Selasa (8/10/2024). Basir awalnya tidak tahu diajak ke Tangerang. Sebab, ia baru lima bulan di Jakarta sehingga tidak memahami lokasi di Jakarta. Sesampainya di sana, RA bertemu dengan pelaku yang membeli bayinya. Sedangkan Basir menunggu di warung kopi yang jaraknya tidak jauh. Namun, Basir bingung saat RA kembali. Ketika hendak pulang, cucunya yang berumur 11 bulan tidak ikut dengan bersamanya pulang ke Jakarta Timur. "Setelah selesai minum kopi diajak pulang, 'oh iya malam pulang, Pak', Begitu berdiri saya menuju mobil, saya menoleh dan nanyain 'bayi kenapa enggak dibawa?'," kata Basir. Saat itu, RA menjelaskan bahwa bayinya sedang dibawa saudara dan akan dikembalikan minggu depan. Kedua mertua RA, tidak mengetahui menantunya kecanduan judi online hingga nekat menjual anak bayinya sendiri. "Kami tidak tahu persis masalah dia yang begitu (kecanduan judi online )," ujar Basir . Basir mengatakan, ia tinggal satu rumah bersama RA di kontrakan wilayah Pondok Rangon, Jakarta Timur. Sementara, D, putri Basir yang juga istri dari RA berada di Kalimantan untuk bekerja. Meski tinggal serumah, Basir mengaku tak setiap hari bertemu RA lantaran menantunya itu jarang pulang ke kontrakan. Sebab, kata Basir, RA bekerja sebagai sopir truk ekspedisi. Oleh sebab itu, Basir tidak melihat ada hal aneh dari menantunya. Lebih lanjut, Anawati (50) istri dari Basir mengaku tidak menyangka menantunya kecanduan judi online  karena ia tidak pernah melihat RA bermain judi. "Enggak pernah tahu (RA bermain judi online ), perlakuannya kan baik kalau sehari-harinya. Dia sama keluarga dan anak sambungnya juga ya sayang. Makanya kita enggak menyangka di situ," ujar Anawati. D Bekerja di Kalimantan untuk memperbaiki ekonomi keluarga, sebelum bekerja di kalimantan D dan RA warung makan yang tak jauh dari kontrakannya. "(D) sudah tidak kerja lagi (sejak bayinya dijual RA), makanya itu kadang dibantu sama keluarga dikit-dikit, ya enggak ada pemasukan," kata Anawati. Setelah D berhenti bekerja, keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, dia tak bisa membayar sewa kontrakan selama dua bulan. "Kami juga kan belum pegang duit juga. Jadi kita ngomong gitu ke pemilik kontrakan, lalu minta maaf gitu," kata Anawati. D mulai menaruh kecurigaan anaknya dijual ketika setiap malam memimpikan buah hatinya. Lebih lanjut D tak tahu bayinya yang baru berusia 11 bulan dijual oleh suaminya sendiri. Sebab, saat itu, D berada di Kalimantan untuk bekerja. Ketika RA ditanya keberadaan anaknya oleh sang istri, dia selalu beralasan berada di tempat saudara. RA selalu beralasan kepada istrinya, jika ingin bertemu buah hatinya sebaiknya pulang saja dari Kalimantan. "Pokoknya katanya 'Aku harus bisa pulang, kepikiran. Aku merasa enggak enak benar, tiap malam aku selalu mimpi anak itu datang'," kata ibu D alias nenek korban, Anawati, D semakin curiga usai suaminya mengirimkan uang sebesar Rp 1 juta ke dirinya. Sebab, D tahu suaminya tak punya banyak uang. RA beralasan uang tersebut diperoleh dari pinjaman saudara. "Istrinya mulai curiga itu ketika dikirim uang sejuta. Katanya 'Yah kamu uang dari mana, kamu bisa ngirimin aku uang sejuta, sedangkan di sana saja kan pas-pasan untuk mama, untuk beli susu'," kata Anawati. Saat itu D ingin segera pulang ke Jakarta. Namun, ia belum genap satu bulan bekerja di sebuah restoran di Kalimantan. D akhirnya bisa kembali ke Jakarta usai mendapatkan bantuan dari teman-temannya. Saat itulah dia mengetahui bayinya sudah dijual oleh suaminya sendiri. "Pokoknya gimana caranya bisa pulang, sampai di Jakarta sisa duit Rp 500.000," tambah Anawati. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (66.7%)