Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty memandang secara akademis peran antara swasta dan pemerintah dalam hal ini badan usaha milik negara (BUMN) sangatlah penting untuk menciptakan iklim investasi yang baik. Keduanya memiliki peran masing-masing sehingga perlu disediakan beberapa hal yang dibutuhkan bagi BUMN dan swasta untuk berkembang.

“Misalkan stabilitas ekonomi dan politik, infrastruktur yang memadai. Kita tahu ya standar insentif fiskal. Kemudian juga mungkin yang penting adalah kemitraan antara pemerintah dan swasta itu sendiri. Jadi bagaimana kolaborasi atau sinergi antara pemerintah dan swasta itu sendiri,” bebernya dalam sesi spesial BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Telisa menjelaskan swasta berperan dari sisi akumulasi profit untuk mendorong inovasi dan pendalaman keuangan. Hal ini juga yang menjadi kelebihan dari private sector tersebut sehingga akumulasi profit yang ada bisa digunakan baik sebagai saving untuk perekonomian maupun menghasilkan inovasi yang baru.

Tak hanya itu, swasta juga berperan dalam membantu penyerapan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerja, peningkatan daya beli, kreatifitas masyarakat, dan berkontribusi dalam pembangunan maupun pembiayaan yang dibutuhkan.  

“Nah, dari sisi pemerintah, pemerintah tugasnya ya menjaga regulasi, menciptakan environment yang bisa membuat antara swasta dengan BUMN dapat berkembang di situ,” jelas dia.

Dengan demikian, tutur Telisa, kolaborasi antara swasta dan pemerintah sangatlah krusial utamanya untuk mengoptimalkan keunggulannya masing-masing. Sinergi itu dapat diwujudkan terutama dalam bentuk public private partnership (PPP). Hal tersebut membutuhkan adanya kepastian usaha dan regulasi (regulation certainty).

“Jadi BUMN bisa mengoptimalisasi keunggulan dari sisi aksesnya ke regulasi, modal, dan jaringan usaha. Nah, swasta bisa meng-employe untuk kreativitas, inovasi, dan efisiensi biasanya yang mereka miliki,” tegasnya.