Jakarta, Beritasatu.com – Rakyat Indonesia boleh berbangga karena Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki alutsista yang canggih dan tak kalah jika dibandingkan negara lain. Beritasatu.com merangkum deretan alutsista yang dimiliki Indonesia.

Diketahui, setiap 5 Oktober Indonesia memperingati hari ulang tahun (HUT) TNI. Pada 5 Oktober 2024, Indonesia memperingati HUT ke-79 TNI yang sekaligus menjadi hari libur nasional. Hari libur nasional yang penting ini merupakan waktu bagi bangsa Indonesia untuk menghormati pengorbanan dan perjuangan angkatan bersenjatanya.

Salah satu yang menarik dari acara peringatan HUT TNI 2024 akan dimeriahkan dimeriahkan dengan berbagai acara, salah satunya adalah parade militer dengan memamerkan alutsista.  Parade yang akan menempuh jarak sekitar empat kilometer ini rencananya akan melewati sejumlah lokasi penting di Jakarta, seperti Monas, Jalan Sarinah, dan Jalan MH Thamrin.

Peringatan HUT ke-79 TNI bukan sekadar perayaan, tetapi juga refleksi atas peran TNI dalam menjaga kedaulatan negara dan berkontribusi dalam berbagai upaya kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Acara ini terbuka untuk umum, sehingga warga dapat menyaksikan langsung dan memberikan penghormatan kepada TNI.

Dalam rangka HUT TNI yang ke-79 ini indonesia terus berupaya memperkuat kemampuan militer melalui pengembangan dan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Dengan meningkatnya anggaran perlindungan, TNI berfokus pada pencapaian minimum essential force (MEF), yang merupakan standar kekuatan pokok minimum untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi tantangan keamanan.

Penasaran dengan sistem senjata (alutsista) tentara nasional Indonesia? Berikut deretan sistem senjata (alutsista) yang dimiliki Indonesia:

1.   Pesawat tempur Sukhoi Su-27 SK dan Su-30 MK
Indonesia telah mengakuisisi beberapa varian Sukhoi Su-27 dan Su-30 untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya. Pesawat-pesawat ini adalah milik Skuadron 11 Wing 5 TNI Angkatan Udara, yang dikenal karena teknologi canggih dan kemampuan manuvernya yang tinggi. Pesawat ini memiliki kemampuan interceptor udara  yang sangat baik dan dapat digunakan sebagai pesawat serang darat.

2.   Pesawat tempur F-16 C/D dan F-16 AM/BM
Indonesia memiliki beberapa pesawat tempur F-16 yang telah ditingkatkan kemampuan avionik dan struktur, termasuk varian F-16 EMLU yang dapat menggunakan amunisi cerdas dan melaksanakan pertempuran beyond visual range.

3.   Pesawat tempur T-50
Pesawat latih tempur buatan Korea ini dilengkapi dengan radar, senapan dan ditenagai oleh mesin turbofan General Electric F404, yang memberikannya kecepatan maksimum sekitar Mach 1.5 (sekitar 1.150 mph atau 1.850 km/jam) dan jangkauan sekitar 1.850 km. membuatnya cukup mumpuni untuk melatih penerbang tempur dan bahkan dapat digunakan dalam operasi militer.

4.   Kendaraan lapis baja Leopard 2
Indonesia mengakuisisi tank Leopard 2A4+ dan Leopard 2RI, yang dipersenjatai dengan amunisi canggih dan memiliki kemampuan tempur yang tinggi. Tank leopard 2 ini mengandalkan desain modular dan berasal dari platform Leopard 2A4 yang telah digunakan lapisan komposit dan memiliki kekuatan yang sama dengan versi 2A4.

5.   Kendaraan lapis baja Pindad Anoa
Kendaraan lapis baja buatan dalam negeri ini dipersenjatai dengan senapan mesin dan pelontar granat otomatis, dan telah diproduksi dalam jumlah signifikan untuk TNI. Kendaraan ini dilengkapi dengan sistem komunikasi modern dan transmisi otomatis yang memudahkan pengoperasian. Anoa juga memiliki kemampuan manuver yang baik dengan gradien maksimum hingga 60% dan mampu melewati rintangan vertikal setinggi 0,4 m.

6.   Sistem senjata laut submarines
Sistem senjata laut pada kapal selam (submarine) melibatkan berbagai teknologi dan strategi untuk memungkinkan kapal selam melindungi diri dari ancaman udara dan laut. Sistem ini memungkinkan kapal selam untuk meluncurkan rudal yang dapat dioperasikan secara interaktif oleh operator selama misi.

7.   Sistem rudal ballistic missile systems
Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengakuisisi sistem rudal balistik sebagai bagian dari upaya modernisasi alutsista untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. ballistic missile system ini adalah suatu infrastruktur yang terintegrasi untuk mendeteksi, melacak, membedakan, dan menilai serangan balistik.