Video: Manufaktur RI Hancur Saat Filipina Meroket, Apa Penyebabnya?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia- Menilik kondisi manufaktur Indonesia yang mengalami kontraksi sepanjang Juli-September 2024 saat negara tetangga yakni Filipina mampu mempertahankan level ekspansif, Ekonom INDEF, Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan penyebabnya.
Dimana langkah pemerintah Filipina yang mampu mengoptimalkan kebijakan pemerintah yang mampu meningkatkan investasi sektor manufaktur. Selain itu langkah pemerintah Filipina dalam mendorong daya beli juga berhasil menjaga pasar domestik untuk menyerap produk manufaktur.
Sementara di Indonesia, kondisi deflasi yang terjadi 5 bulan beruntun yang diikuti turunnya jumlah kelas menengah dan jumlah tabungan masyarakat RI di bawah Rp100 menjadi pertanda adanya tekanan daya beli.
Seperti apa analisis ekonom terhadap tekanan sektor manufaktur? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Wakil Ketua Apindo DKI Jakarta, Nurjaman dan Ekonom INDEF, Ahmad Heri Firdaus dalam Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 03/10/2024)
Sentimen: positif (96.2%)