Sentimen
Negatif (98%)
3 Okt 2024 : 19.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait
Agus Cahyono Adi

Agus Cahyono Adi

Permintaan China Melemah, Harga Minyak Mentah RI Turun Tajam

4 Okt 2024 : 02.45 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) September 2024 sebesar US$ 72,54 per barel. ICP September turun US$ 5,96 dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 78,51 per barel.

Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 353.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah global, terutama karena penurunan permintaan dari China.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan sentimen negatif pasar terhadap ekonomi China mempengaruhi penurunan permintaan minyak mentah.

"Caixin Purchasing Manager Index (PMI) Jasa Tiongkok pada bulan September 2024 mengalami penurunan lebih tajam dari estimasi pasar, menjadi 51,6," kata Agus dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (3/10/2024).

Selain itu, kapasitas pengolahan minyak dari 35 kilang di China juga turun 0,9% mom pada September 2024, menjadi 80,8% dari total kapasitas 8,4 juta barel per hari.

Agus menambahkan, harga rata-rata minyak mentah utama dunia juga menurun dibandingkan Agustus 2024. Faktor lainnya termasuk stabilnya ekspor dan produksi minyak Libya setelah adanya persetujuan penunjukan pimpinan Bank Sentral Libya, serta ekspor minyak Irak yang mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

"Ekspor Irak mencapai titik tertinggi selama 8 bulan terakhir, di tengah komitmen untuk mematuhi kuota penurunan produksi OPEC+," jelas Agus.

Proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2024 juga mengalami penurunan. OPEC menurunkan estimasi permintaan sebesar 80 ribu barel per hari (bph), menjadi 2 juta bph dalam publikasi September 2024, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sementara itu, International Energy Agency (IEA) melaporkan bahwa pasokan minyak dunia pada Agustus 2024 naik 80 ribu bph mom menjadi 103,5 juta bph. OPEC juga merevisi estimasi pasokan non OPEC+ naik sebesar 70 ribu bph, menjadi 53,07 juta bph untuk tahun 2024.

Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh turunnya tingkat pengolahan kilang di Taiwan dari 760 ribu bph (69,7% kapasitas) pada akhir Agustus 2024 menjadi 580 ribu bph (53,2% kapasitas) pada akhir September 2024.

(acd/ara)

Sentimen: negatif (98.1%)