Sentimen
2 Okt 2024 : 10.06
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Serang, Tel Aviv
Kasus: pembunuhan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh
Annalena Baerbock
Pedro
Daniel Hagari
6 Iran Serang Israel, Ini Pihak yang Kecam dan Dukung Iran Internasional
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
2 Okt 2024 : 10.06
Iran Serang Israel, Ini Pihak yang Kecam dan Dukung Iran
Penulis
TEL AVIV, KOMPAS.com -
Ada pihak yang mengecam, ada juga yang mendukung serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024).
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan, serangan rudal ke Israel kali ini merupakan tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan pekan lalu, serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada awal tahun ini.
Ini adalah kedua kalinya Iran secara langsung menyerang Israel.
Serangan rudal dan pesawat tak berawak sebelumnya terjadi pada April sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang mematikan terhadap Kedubes Iran di Damaskus.
Berikut ini adalah tanggapan dunia terkait keputusan
Iran serang Israel
tersebut:
Setelah terjadi gelombang serangan rudal Iran ke Israel, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk meluasnya konflik di Timur Tengah.
Dengan meluasnya konflik Israel dengan Hizbullah dan perang yang sedang berlangsung dengan Hamas Palestina di Gaza, Guterres mengecam “eskalasi demi eskalasi” di wilayah tersebut.
“Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata," ucapnya, dikutip dari
AFP.
Ketika serangan itu terjadi, Presiden Joe Biden memerintahkan Militer AS untuk membantu pertahanan Israel melawan serangan Iran dan menembak jatuh rudal yang menargetkan Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan, serangan tersebut sama sekali tidak dapat diterima.
“Laporan awal menunjukkan bahwa Israel, dengan dukungan aktif dari Amerika Serikat dan mitra-mitra lainnya, secara efektif mengalahkan serangan ini,” kata Blinken.
“Serangan ini akan memiliki konsekuensi. Kami memiliki rencana, dan kami akan beroperasi di tempat dan waktu yang kami tentukan,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Kelompok Hamas di Palestina memuji serangan Iran terhadap Israel.
Hamas mengatakan, serangan tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan oleh Israel terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
"Kami memberkati peluncuran roket heroik yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam di Iran terhadap wilayah-wilayah luas di tanah kami yang diduduki,” ungkap Hamas.
Hamas menambahkan peluncuran roket Iran tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas kematian pasukan mereka yang gugur.
Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengutuk serangan Iran dan menyerukan diakhirinya “spiral kekerasan” yang melanda Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengatakan negaranya telah mengeluarkan seruan baru kepada semua pihak, termasuk Israel, untuk menahan diri dan tidak melakukan eskalasi.
Bukan meminta Israel berhenti menyerang Gaza dan wilayah lainnya, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock justru kali ini menuntut Iran untuk menghentikan serangan rudalnya terhadap Israel.
“Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung,” ucapnya.
“Iran harus segera menghentikan serangan itu karena hal bisa membawa kawasan itu lebih jauh menuju jurang," tambah dia.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengutuk serangan Iran terhadap Israel “dengan cara yang paling keras”.
Ia menambahkan Perancis telah “mengerahkan” sumber daya militernya di Timur Tengah untuk melawan Teheran.
Macron juga menuntut agar Hizbullah menghentikan aksi mengancamnya terhadap Israel dan penduduknya, serta meminta Israel untuk mengakhiri operasi militer mereka sesegera mungkin.
Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer mengutuk
serangan Iran ke Israel
“dengan sangat keras”.
Dalam pembicaraan telepon dengan mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu, Starmer juga menyatakan komitmen teguh Inggris terhadap keamanan Israel dan perlindungan warga sipil di sana.
Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, mengatakan serangan rudal yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel “tidak dapat diterima”.
“Kami akan mengutuk keras hal ini. Namun pada saat yang sama, kami ingin bekerja sama (dengan AS) untuk meredakan situasi dan mencegahnya meningkat menjadi perang penuh,” katanya.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)