Sentimen
Negatif (100%)
2 Okt 2024 : 05.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bangka, Mampang Prapatan

Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Ade Ary Syam

Ade Ary Syam

3 Pembubaran Diskusi di Kemang Diklaim Bukan "Pesanan" Siapa-siapa... Megapolitan

2 Okt 2024 : 05.20 Views 6

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pembubaran Diskusi di Kemang Diklaim Bukan "Pesanan" Siapa-siapa... Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa berujung pembubaran diskusi yang digelar oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel GrandKemang, Jakarta Selatan, diklaim bukan atas pesanan dari siapa pun. Hal itu diungkapkan oleh para pelaku pembubaran diskusi terhadap kuasa hukumnya, Gregorius Upi. "Berdasarkan informasi dari klien, mereka menyatakan tidak ada yang mengorder mereka untuk melakukan aksi demo yang berujung pada pembubaran diskusi," kata Gregorius saat dihubungi Kompas.com , Selasa (1/10/2024). Gregorius mengatakan, aksi pembubaran diskusi yang dilakukan kliennya murni atas inisiatif pribadi dan dilandasi rasa cinta terhadap Tanah Air. “Melainkan oleh rasa cinta Tanah Air dan keinginan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya. Para pelaku pembubaran diskusi, kata Gregorius, meyakini bahwa setiap warga bertanggung jawab mencegah segala hal yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena diskusi di Hotel GrandKemang dianggap para pelaku menyudutkan pemerintah, mereka akhirnya membubarkan kegiatan tersebut. “Berdasarkan informasi yang diterima oleh klien saya, diskusi tersebut diduga menyudutkan pemerintah dan mengandung unsur yang dapat memicu keresahan masyarakat,” kata Gregorius. Meski begitu, para pelaku pembubaran diskusi mengaku menyesali perbuatannya. Mereka siap bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Mereka menyesali tindakan mereka yang telah membuat kegaduhan,” ujar Gregorius. Keterangan yang disampaikan Gregorius berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Minggu (29/9/2024). Saat itu, Ade mengatakan bahwa salah satu pelaku melakukan aksi pembubaran karena mendapat orderan. "Pada hari Jumat, 27 September 2024 pelaku FEK mendapatkan orderan (yang sedang kami dalami) untuk membubarkan aksi yang menentang pemerintahan dari FTA," ujar Ade. Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan, mengaku memercayakan kasus pembubaran diskusi di Kemang kepada polisi, termasuk soal ada atau tidaknya pesanan dalam aksi pembubaran diskusi di Kemang. "Adakah pesanan atau tidak (dalam kasus pembubaran diskusi di Kemang) biar kita percayakan kepada penyidik untuk mengungkapnya," ungkap Halili kepada Kompas.com , Selasa. Halili merasa tak yakin dengan pengakuan para pelaku pembubaran diskusi kepada Gregorius. Ia menilai ada tokoh intelektual di balik aksi pembubaran diskusi yang dihadiri sejumlah aktivis dan tokoh nasional itu. "Dari sisi logika dan dengan membaca tren pembubaran diskusi selama ini, selalu ada kepentingan politik dari para pelaku untuk "membungkam" kekritisan atau narasi alternatif, khususnya dari masyarakat sipil," jelas Halili. Diberitakan sebelumnya, kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Cinta Tanah Air membubarkan diskusi di Hotel GrandKemang, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/9/2024). Diskusi yang digelar oleh Forum Tanah Air (FTA) ini dihadiri sejumlah tokoh yang sering mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo, termasuk pakar hukum tata negara Refly Harun. Selain Refly Harun, forum diskusi tersebut juga dihadiri oleh Said Didu, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen (Purn) Soenarko, dan sejumlah aktivis. Polisi menangkap lima orang yang terlibat dalam pembubaran diskusi ini, yaitu FEK, GW, JJ, LW, dan MDM. Namun, hanya FEK dan GW yang ditetapkan sebagai tersangka. FEK merupakan koordinator lapangan, sedangkan GW terlibat dalam aksi perusakan properti Hotel Grandkemang. Hotel GrandKemang sebenarnya telah memberikan surat izin keramaian terkait diskusi kepada kepolisian. Bahkan, mereka telah diberitahu bahwa akan ada unjuk rasa di depan hotel pada hari itu. Forum Cinta Tanah Air sebelumnya memang telah memberi tahu kepolisian tentang rencana unjuk rasa di depan Hotel GrandKemang. Namun, polisi gagal mengamankan. Sebab, sebagian dari mereka dilaporkan menerobos dari belakang hotel dan menyebabkan kerusakan properti. (Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Irfan Maullana, Fitria Chusna Farisa) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)