Sentimen
Negatif (93%)
4 Okt 2024 : 19.04
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba

Yusril Ihza Mahendra Dikritik Tajam Said Didu Terkait Bisnis Tambang Pasir Laut

4 Okt 2024 : 19.04 Views 4

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Yusril Ihza Mahendra, akademisi sekaligus politisi, menuai kritik setelah perusahaannya, PT Gajamina Sakti Nusantara, masuk dalam daftar pengajuan tambang pasir laut. Salah satu kritik keras datang dari mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu.

Yusril sebelumnya berargumen bahwa keterlibatannya dalam bisnis tambang pasir laut didorong oleh kebutuhan beberapa negara, termasuk Singapura, terhadap komoditas tersebut. Namun, alasan ini dianggap kontroversial dan mendapat reaksi tajam dari Didu.

Melalui akun X pribadinya, Didu menyentil Yusril dengan pernyataan keras: “Prof @Yusrilihza_Mhd yth, dunia juga butuh narkoba, ganja, kulit harimau, dll yang dilarang hukum,” tulis Didu pada Jumat (4/10/2024), sebagaimana dikutip dari Fajar.co.id.

Yusril melalui PT Gajamina Sakti Nusantara yang baru berdiri pada Juni 2023, telah masuk dalam daftar 66 perusahaan yang mengajukan izin untuk menambang pasir laut di Indonesia. Meski Yusril menyatakan bahwa pasir laut tersebut akan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri, ia juga mengungkapkan bahwa ekspor ke negara-negara yang membutuhkan, seperti Singapura, masih menjadi pertimbangan.

“Singapura salah satu negara yang membutuhkan,” ucap Yusril seperti dikutip dari Tempo.

Namun, kritik yang dilontarkan oleh Didu menyoroti risiko moral dari kebijakan tersebut, mengingat bahwa penambangan pasir laut memiliki dampak lingkungan yang besar, selain juga potensi penyalahgunaan aturan. (*/FAJAR)

Sentimen: negatif (93.4%)