Jakarta, Beritasatu.com - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Romy Soekarno membantah telah meminta kursi DPR kepada politikus PDIP Arteria Dahlan. Menurut Romy, penetapan dirinya untuk maju menggantikan Arteria Dahlan sebagai anggota DPR terpilih merupakan keputusan DPP PDIP dan bagian dari perjuangan di daerah pemilihan atau dapil.

Romy yang merupakan cucu Presiden ke-1 RI Soekarno, adalah anggota parlemen Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim VI. Romy satu dapil dengan Arteria.

"Bukan diberikan, tetapi karena saya berjuang di dapil," ujar Romy di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Romy Cucu memastikan tak ada intervensi dalam pemilihan dirinya dalam menggantikan Sri Rahayu.

"DPP mengapresiasi bagaimana saya di dapil berjuang dari pagi sampai malam dan terima kasih untuk Bu Sri Rahayu dan Mas Teri karena mereka mengapresiasi semua apa yang saya lakukan di dapil sehingga ya mudah-mudahan saya bisa menjadi wakil rakyat yang bisa berjuang untuk bangsa dan negara," jelas Romy.

Di Dapil Jawa Timur VI, PDIP mendapat dua kursi. Pertama milik Pulung Agustanto dan kedua milik Sri Rahayu. Hanya saja, Sri Rahayu mengundurkan diri. Dengan pengunduran Sri Rahayu, maka kursi seharusnya milik Arteria Dahlan yang mempunyai suara terbesar ketiga. Namun Arteria juga mundur sehingga kursi diberikan kepada Romy.

Romy Soekarno yang memiliki suara 51.245 pun ditetapkan sebagai caleg terpilih menggantikan Sri Rahayu dan Arteria Dahlan. Romy adalah anak dari Rachmawati Soekarnoputri atau cucu Soekarno.

Sebelumnya, Arteria Dahlan mengungkapkan bahwa dirinya memberikan kursi DPR RI periode 2024-2029 kepada Romy Soekarno secara sukarela. Menurut Arteria, pemberian kursi DPR kepada Romy Soekarno merupakan bentuk balas budi kepada keluarga Bung Karno.

"Suatu kemuliaan untuk mundur demi keluarga besar Bung Karno," kata Arteria Dahlan saat diwawancarai, Senin (30/9/2024).

"Mas Romy datang, kemudian yang bersangkutan minta tolong," imbuh dia.