Sentimen
Positif (79%)
1 Okt 2024 : 10.00
Tokoh Terkait

Definisi ESG Menurut Para Ahli dan Implementasinya - Page 3

1 Okt 2024 : 17.00 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - ESG adalah singkatan dari Environmental, Social, and Governance, yang merupakan tiga faktor utama dalam mengukur keberlanjutan dan dampak etis dari suatu investasi atau perusahaan. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menjalankan prinsip ESG. 

Apa sebenarnya arti dari ESG?

Menurut Paul Clements-Hunt, mantan Kepala Inisiatif Keuangan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP FI), ESG adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menilai bagaimana suatu perusahaan mengelola risiko dan peluang yang terkait dengan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Sementara itu, Robert Eccles, seorang profesor di Harvard Business School, menekankan bahwa ESG adalah alat yang membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi isu-isu yang dapat mempengaruhi kinerja jangka panjang mereka.

Berikut penjelasannya masing-masing aspek tersebut:

Aspek Lingkungan (Environmental)

Aspek lingkungan dalam ESG mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan dampak perusahaan terhadap planet ini. Menurut Michael E. Porter, seorang ahli strategi bisnis dari Harvard, perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya alam, emisi karbon, limbah, dan efisiensi energi dalam operasional mereka.

Porter menyarankan bahwa perusahaan yang memperhatikan faktor lingkungan tidak hanya membantu melestarikan planet ini, tetapi juga dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.

Aspek Sosial (Social)

Aspek sosial dalam ESG berfokus pada hubungan perusahaan dengan karyawan, pelanggan, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut John Elkington, pencetus konsep triple bottom line, aspek sosial mencakup isu-isu seperti hak asasi manusia, kondisi kerja, kesehatan dan keselamatan, serta keterlibatan komunitas.

Elkington menekankan bahwa perusahaan yang memperhatikan aspek sosial cenderung memiliki reputasi yang lebih baik dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi.

Aspek Tata Kelola (Governance)

Aspek tata kelola dalam ESG berkaitan dengan cara perusahaan dikelola dan diawasi. Menurut Richard Leblanc, seorang profesor tata kelola perusahaan di York University, tata kelola yang baik mencakup transparansi, akuntabilitas, dan etika bisnis.

Leblanc berpendapat bahwa perusahaan dengan tata kelola yang baik cenderung lebih mampu menghadapi krisis dan memiliki kinerja jangka panjang yang lebih baik.

 

Sentimen: positif (79.9%)