Sentimen
Positif (93%)
29 Sep 2024 : 12.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Kans PDI-P Gabung Pemerintahan, Jubir Sebut Prabowo Terbuka tapi Harus Bisa Ikuti Syaratnya

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

29 Sep 2024 : 12.06
Kans PDI-P Gabung Pemerintahan, Jubir Sebut Prabowo Terbuka tapi Harus Bisa Ikuti Syaratnya Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Prabowo , Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto terbuka dengan pihak manapun termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P ) jika ingin bergabung mendukung pemerintahan ke depannya. “Apakah PDI-P akan di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan itu adalah hal yang lain, yang paling penting hari ini Pak Prabowo ingin membangun persatuan silahurahim itu saja,” kata Dahnil dikutip dari Kompas TV, Minggu (29/9/2024). Dia menegaskan bahwa Prabowo memiliki semangat persatuan untuk membangun bangsa dan menghadapi tantangan global ke depan yang dikatakan tidak akan mudah. "Pak Prabowo sejak awal ingin semua kelompok bisa bersama-sama ya membangun Indonesia. Kalau terkait di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan itu tentu adalah keputusan masing-masing partai, kita menghormati," ujarnya. Oleh karena itu, Dahnil mengatakan, Prabowo merangkul semua pihak dalam semangat persatuan tersebut, termasuk PDI-P. Bahkan, Dahnil menyinggung soal pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang bakal terjadi dalam waktu dekat. “Itulah sebabnya kenapa Pak prabowo tentu mengajak semua kelompok, ya termasuk tentu ingin bertemu dan berkomunikasi dengan Ibu Megawati dalam waktu dekat pasti, sebelum Pak Prabowo pelantikan, Bu Megawati dan Pak Prabowo akan ketemu dan bicara terkait dengan agenda-agenda ke depan,” katanya. Hanya saja, Dahnil menegaskan bahwa semua yang ingin bergabung dalam pemerintahan harus bisa bekerja sama, memiliki visi yang sejalan, dan memiliki semangat anti korupsi. "Pak Prabowo tentu memberikan kesempatan bagi siapa yang ingin berkontribusi dalam pemerintahan bila bisa mengikuti syarat yang diberikan Pak Prabowo terkait dengan pembangunan bersama-sama, bekerja bersama-sama itu ya Pak Prabowo sangat terbuka,” ujarnya. Lebih lanjut, Dahnil menjabarkan perihal syarat bergabung di dalam pemerintahan Prabowo atau masuk dalam kabinet mendatang. Menurut dia, ada tiga syarat utama. Pertama, memiliki integritas. Sebab, Prabowo disebut memiliki komitmen anti korupsi sehingga para pembantunya di kabinet atau pemerintahan harus memiliki integritas yang sama. Kedua, memiliki kompetensi. Pasalnya, menurut Dahnil, Prabowo menginginkan untuk membangun kabinet zaken atau kabinet kerja yang berisi para ahil di bidangnya. “Itulah kenapa sejak awal Pak Prabowo menyampaikan ingin membentuk zaken kabinet terlepas dari dalam partai politik maupun dari luar partai politik, tetapi harus zaken, harus ahli,” ujarnya. Ketiga, memiliki loyalitas. Dahnil menegaskan bahwa Prabowo ingin memastikan bahwa bawahannya menjalankan semua agenda dan program yang telah dicanangkan oleh Presiden. “Loyalitas ini penting bagi, Pak Prabowo ingin memastikan ketika di dalam kabinet, ketika di dalam koalisi pemerintahan maka kapten kapalnya itu adalah Pak Prabowo, panglimanya itu adalah Pak Prabowo,” kata Dahnil “Mereka yang menjadi menteri Pak Prabowo harus tegak lurus dengan agenda-agenda pembangunan yang sudah dibuat Pak Prabowo,” ujarnya melanjutkan. Sebagaimana diketahui, PDI-P menjadi satu-satunya partai parlemen yang belum menentukan sikap bakal berada di dalam atau di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kemudian, belakangan kabar pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati kembali mengemuka. Keduanya disebut bakal bertemu sebelum pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada 20 Oktober 2024. Selain itu, beredar rumor kader PDI-P Abdullah Azwar Anas masuk dalam kabinet Prabowo ke depannya. Terkait pertemuan dua pimpinan partai politik (parpol) itu sempat diutarakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dia mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo direncanakan berlangsung sebelum pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2024. Muzani pun menyebut bahwa rencana pertemuan keduanya sebenarnya sudah bergulir sejak Prabowo memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. "Insya Allah akan terjadi. Mudah-mudahan (sebelum pelantikan)," ujar Muzani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada 9 September 2024. Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati tersebut juga dibenarkan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Belum lama ini, Puan bahkan mengatakan bahwa rencana pertemuan dua tokoh bangsa tersebut bakal terlaksana dalam waktu yang tidak lama lagi. "Nanti dalam waktu yang secepat-cepatnya, dan dengan waktu yang setepat-tepatnya,” ujar Puan di Gedung DPR RI pada 24 September 2024. Bahkan, Puan sebelumnya sempat menjawab bahwa tidak ada yang tidak mungkin saat ditanya mengenai kemungkinan PDI-P bergabung dalam pemerintahan ke depan. Namun, menurut Ketua DPR RI tersebut, keputusan itu bergantung pada hasil pertemuan antara Megawati dan Prabowo. “Jadi pasti dalam waktu yang secepat-cepatnya Insya Allah akan ada pertemuan dan dalam artian untuk bersilaturahmi dan bersinergi membangun bangsa dan negara," ujar Puan di Jakarta pada 21 September 2024. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (93.9%)