Kediri (beritajatim.com) – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri memiliki kepengurusan baru untuk periode 2024-2027. Dalam Konferensi Kota (Konferta) yang digelar pada Sabtu (29/6/2024) di Hall RM Bukit Bintang Kota Kediri, pasangan Agung Kridaning Jatmiko (Bacaini) dan Kholisul Fatikhin (Kediripedia) terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Kediri.

Miko-Fatikhin meraih suara terbanyak, mengungguli pasangan Ubaidillah-Hamam Defa. Mereka akan menggantikan kepengurusan sebelumnya, Danu Sukendro-Rekian, dan memimpin AJI Kediri selama tiga tahun ke depan.

Ketua AJI Kediri yang baru, mengungkapkan bahwa fokus utama kepengurusannya adalah memperkuat organisasi dan meningkatkan kapasitas anggotanya.

“Kepengurusan AJI Kediri ke depan akan berupaya menguatkan organisasi dan kapasitas anggota,” kata Miko.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah memperdalam diskusi ideologi AJI. Selain itu, Miko juga berkomitmen untuk mengembangkan lembaga pendidikan bentukan AJI Kediri, Jayabaya Institute.

Miko juga berencana untuk segera merealisasikan pembentukan biro AJI di kawasan Tulungagung dan Trenggalek.

Konferta AJI Kediri juga dihadiri oleh Ketua Umum AJI Indonesia, Nani Afrida. Nani berpesan kepada AJI Kediri untuk terus mengawal isu-isu yang berdampak terhadap publik, seperti Rancangan UU KUHP dan UU Penyiaran yang dinilai mengancam kebebasan berekspresi.

“AJI Kediri perlu ikut mengawal isu-isu yang berdampak terhadap publik. Misalnya rancangan UU KUHP dan UU Penyiaran yang yang mengancam kebebasan berekspresi,” kata Nani.

Selain Nani, konferta ini juga dihadiri oleh pengurus AJI Indonesia lainnya, seperti Ira Rahmawati (Bidang Gender) dan Ika Ningtyas (Majelis Pertimbangan Legislasi).

Selain memilih Ketua dan Sekretaris, Konferta AJI Kediri juga memilih Majelis Pertimbangan Legislasi (MPL) dan Majelis Etik Peradilan Organisasi (MEPO) AJI Kediri periode 2024-2027. [fiq/but]