Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Azwar Anas Sebut 27.000 Aplikasi K/L Tak Saling Terhubung
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menyoroti banyaknya aplikasi kementerian/lembaga (K/L) maupun pemerintah daerah (pemda). Menurutnya, banyaknya aplikasi justru membuat rakyat kesulitan mendapatkan pelayanan yang ideal. Apalagi saat ini lebih 27.000 aplikasi tidak saling terhubung.
Hal itu disampaikan Azwar Anas seusai meneken kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait upaya membangun sistem birokrasi yang ideal dan efektif. “Bagaimana upaya-upaya pencegahan dan pembangunan sistem birokrasi yang lebih transparan, akuntabel, lebih kredibel, dan berdampak,” kata Azwar Anas di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Azwar Anas menyampaikan salah satu hal yang ingin diperkuat melalui kerja sama ini adalah sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Dia menilai, SPBE yang bagus dapat menjadikan birokrasi lebih transparan.
Azwar Anas menekankan adanya arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya tidak ada lagi belanja aplikasi. Dia menyebut, banyaknya aplikasi justru membuat rakyat kesulitan.
“Arahan Pak Jokowi tidak boleh lagi belanja aplikasi karena sekarang hampir tiap inovasi memunculkan aplikasi baru. Akhirnya apa yang terjadi? Rakyat bukan semakin mudah mendapatkan layanan, tetapi semakin sulit karena banyaknya aplikasi yang dibuat,” ungkap Azwar Anas.
Oleh karena itu, pihaknya bersama KPK mendorong kementerian/lembaga dan pemerintah daerah mendorong pengintegrasian aplikasi.
Azwar Anas mengungkapkan, saat ini lebih 27.000 aplikasi tidak saling terhubung. Berkaca dari negara lain, sudah ada yang membuat government technology (govtech). Indonesia pun berencana untuk merilis govtech INA digital dalam waktu dekat.
“Sekarang govtech sudah ada, pada 30 September besok kita luncurkan terbatas INA digital. Ini memaksa beberapa layanan dijadikan satu, salah satunya adalah yang ada di smart ASN ada 2.000-an lebih sistem aplikasi pemerintah, nanti dijadikan satu. Begitu juga ada Sakti dan lain-lain,” ucap Azwar Anas.
Sentimen: positif (49.8%)