Sentimen
Positif (100%)
1 Jul 2024 : 12.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mojokerto, Sidoarjo

Inovasi Jumat Sedekah Antarkan Anggota Bhabinkamtibmas Mojokerto Ini Raih Penghargaan 3 Kali berturut-turut

1 Jul 2024 : 19.28 Views 2

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Mojokerto (beritajatim.com) – AIPDA Lucky Ardian Sya, anggota Polres Mojokerto yang saat ini bertugas sebagai anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Desa Sukoantar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini berhasil meraih prestasi sebagai Bhabinkamtibmas terbaik.

Melalui inovasinya Jumat Sedekah dengan memberikan bantuan berupa 5 kg beras kepada warga kurang mampu di desa binaannya setiap hari Jumat, mengantarkannya mendapatkan penghargaan. Pada tanggal 5 Januari 2024 lalu, pria berusia 40 tahun ini meriah penghargaan dari Kapolres Mojokerto, AKBP Wahyudi.

Tanggal 24 Januari 2024, suami dari dr Puput Asri P ini kembali mendapatkan penghargaan dari Direktur Pembinaan Masyarakat, Polda Jatim, Kombes Pol Asep Irpan Rosadi dan tanggal 31 Mei 2024 lalu, bapak dari dua Jessica Erdian Nessya Putri (14) dan Michellina Adara Diana Nessya Putri (9) ini kembali berhasil meraih penghargaan.

Penghargaan dari Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto tersebut ia terima karena inovasi Jumat Sedekah tersebut. Atas prestasinya tersebut ia ditugaskan sebagai anggota Bhabinkamtibmas di dekat rumahnya, yakni anggota Bhabinkamtibmas di Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

“Saya Bhabin di Desa Sukoanyar baru satu bulan. Sebelumnya di Bhabin di Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar sekitar empat bulan. Pertama kali jadi Bhabin di Desa Wunut, pindah di Desa Sukoanyar karena dapat reward pindah didekatkan dengan rumah dan hari ini saya juga naik pangkat,” ungkap anggota Bhabinkamtibmas Desa Sukoanyar, AIPDA Lucky Ardian Sya, Senin (1/7/2024).

Masih kata anggota Polri sejak 19 tahun ini, ia tinggal di Desa Gelang, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Jarak antara desa binaannya di Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto sebelumnya sekitar 28 km, sementara desa binaannya saat ini yakni di Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto hanya berjarak 8 km dari rumahnya.

“Karena kegiatan Jumat Sedekah itu. Sebelum saya menjadi Bhabin, rutin saya lakukan. Setiap saya bertemu warga kurang mampu, di jalan, dimanapun sekiranya saya peduli, saya kasih beras. Setelah jadi Bhabin, saya utamakan di desa binaan saya. Jadi saya berkeliling mencari warga kurang mampu di desa (desa binaan), setiap hari Jumat. Rutin saya lakukan dan konsisten,” katanya.

Berkat inovasi Jumat Sedekah tersebut ia kemudian ditugaskan menjadi anggota Bhabinkamtibmas di dekat rumah dengan tujuan agar bisa maksimal dan lebih dekat mengabdi kepada masyarakat. Dengan dekatnya desa binaan dengan rumahnya diharapkan bisa sering bertemu dengan masyarakat di desa binaannya karena dekat dengan rumah.

Inovasi Jumat Sedekah Antarkan Anggota Bhabinkamtibmas Mojokerto Ini Raih Penghargaan 3 Kali berturut-turut

“Dan saya bisa sering mengikuti kegiatan di desa binaan. Karena tugas utama Bhabinkamtibmas adalah menjaga, memelihara keamanan dan ketertiban di desa binaannya. Hadir dan berbuat untuk masyarakat, kalau terjaga semua, pemeliharaan Kamtibmas kan terjaga. Sampai saat ini, saya laksanakan (Jumat Sedekah) di desa saya salurkan,” ujarnya.

Selama bertugas sebagai anggota Bhabinkamtibmas, ia pun rutin memposting kegiatannya di desa binaannya melalui media sosial (medsos). Seperti Facebook (FB), Instagram (IG) dan TikTok. Tujuannya tidak lain untuk mengkampanyekan kegiatannya agar bisa menjaring informasi dan menyiarkan kegiatan positif Polri khususnya Bhabinkamtibmas.

“Sehingga kalau masyarakat banyak mengetahui, mengenal kita di medsos, mereka akan gampang menyampaikan informasi sekecil apapun. Kalau bertatap muka biasanya takut tapi kalau lewat medsos lebih berani menyampaikan informasi, di sini ada ini, ada ini. Terbantu sekali (medsos) karena banyak informasi yang saya jaring, yang saya dapatkan,” ujarnya.

Terutama keberadaan warga miskin, kurang mampu dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Terbukti, dua minggu menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Sukoanyar, ia mendapatkan inbox di FB yang menginformasikan ada warga kurang mampu yang butuh bantuan. Karena informasi yang masuk bukan desa binaannya sehingga ia menggandeng anggota Bhabinkamtibmas di desa tersebut.

“Informasi itu datang dari warga di Desa Candiharjo sekitar 5 KM dari desa binaan saya. Saya ajak Bhabin di sana datang dan kegiatan di rumahnya. Karena saya tidak hanya fokus di desa binaan saya saja, jika ada inbox di desa lain, ada difabel, masyarakat kurang mampu membutuhkan bantuan, saya menggandeng Bhabin yang ada di desa situ untuk menyalurkan bantuan sembako,” urainya.

Ia juga kerab mengajak sang istri yang berprofesi sebagai seorang dokter dan kedua putri turut dalam kunjungan ke rumah warga yang kurang mampu maupun warga sakit. Tujuan untuk memberikan memberikan anamnesis (wawancara) awal keadaan kesehatan pasien sehingga bisa dilakukan langkah selanjutnya.

“Alhamdulilah untuk desa binaan saya, hampir 90 persen masyarakatnya sejahtera. Paling hanya 2-3 orang, biasa. Tidak seberapa ada (warga kurang mampu) karena pemerataan bantuan dari perangkat desa. Desa Sukoanyar tidak seberapa besar, hanya punya dua dusun. Pinggiran, perbatasan antara Mojokerto dan Sidoarjo tapi maju,” pungkasnya. [tin/aje]

Sentimen: positif (100%)