Sentimen
Negatif (65%)
23 Feb 2023 : 18.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow, Washington

Putin Umumkan Rudal Nuklir 'Setan' Akan Dikerahkan Tahun Ini!

24 Feb 2023 : 01.32 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Internasional

Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa rudal balistik antarbenua, Sarmat akan dikerahkan tahun ini.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/2/2023), Sarmat yang dijuluki 'Setan 2' oleh para analis Barat, mampu membawa banyak hulu ledak nuklir. Ini merupakan salah satu rudal generasi berikutnya Rusia yang digambarkan Putin sebagai "tak terkalahkan".

"Kita memberikan perhatian khusus, seperti sebelumnya, untuk memperkuat triad nuklir. Tahun ini, peluncur pertama sistem rudal Sarmat akan dikerahkan," katanya dalam video yang dirilis oleh Kremlin untuk memperingati hari "Pembela Tanah Air" di Rusia.

Pidato Putin itu juga disampaikan sehari sebelum peringatan satu tahun invasi militer Rusia di negara tetangganya, Ukraina.

Menurut laporan CNN yang mengutip dua pejabat Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya, rudal Sarmat tampaknya telah gagal dalam uji coba minggu ini.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menolak mengomentari laporan tersebut, dengan mengatakan itu adalah "hak prerogatif Kementerian Pertahanan".

Sebelumnya, Putin pernah mengatakan rudal Sarmat dapat mencapai target apa pun di Bumi dan akan membuat musuh-musuh Kremlin "berpikir dua kali".

Namun, Moskow kemudian mengatakan akan tetap mematuhi perjanjian tersebut hingga berakhir pada awal 2026.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengkritik keputusan Putin untuk menangguhkan perjanjian nuklir utama dengan Washington. Namun, Biden menekankan tidak ada indikasi Moskow semakin dekat untuk benar-benar menggunakan senjata nuklir.

"Melakukan itu adalah kesalahan besar, tidak bertanggung jawab," kata Biden kepada ABC News dalam sebuah wawancara di Polandia, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/2/2023).

"Tapi saya tidak melihat bahwa dia berpikir untuk menggunakan senjata nuklir atau semacamnya," imbuh presiden AS itu.

(ita/ita)

Sentimen: negatif (65.3%)