Sentimen
Positif (100%)
25 Sep 2024 : 07.05
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Zakat Fitrah

Institusi: Universitas Brawijaya

Kab/Kota: Malang

Tokoh Terkait

wakaf relevan dengan strategi penurunan kemiskinan

25 Sep 2024 : 14.05 Views 2

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Ekonomi

Wapres dalam sambutan virtualnya di acara The 12TH Global WAQF (Conference) (GWC), di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Selasa (24/9/2024). Foto: Setwapres Wapres: wakaf relevan dengan strategi penurunan kemiskinan Dalam Negeri    Nandang Karyadi    Selasa, 24 September 2024 - 13:29 WIB

Elshinta.com -  Wapres Ma'ruf Amin mengatakan konsep wakaf relevan dengan strategi pemerintah dalam menurunkan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem. Namun, wapres menyayangkan kesadaran masyarakat berwakaf masih terbatas

"Sayangnya, dibandingkan dengan dana sosial lainnya, seperti zakat, infak, dan sedekah, kesadaran dan literasi masyarakat untuk berwakaf masih relatif terbatas," ujar Wapres pada sambutan virtualnya untuk acara The 12TH Global WAQF (Conference) (GWC), yang digelar Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Selasa (24/9/2024).

Ma'ruf mengatakan, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, sektor wakaf Indonesia bisa mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui mobilisasi pengumpulan dan pengelolaan yang tepat, kata Ma'ruf, wakaf dapat membuahkan kemaslahatan berlipat.

"Pemerintah sendiri telah menaruh perhatian pada pengembangan sektor wakaf di Indonesia sejak pertama kali regulasi tentang perwakafan tanah milik diterbitkan," katanya.

Sejak tahun 2004, menurut Ma'ruf, pemerintah telah menegaskan bahwa bentuk wakaf tidak hanya sebatas tanah. "Tetapi juga harta benda lainnya, termasuk uang," tandasnya.

Seiring dengan perkembangan wujud wakaf, kata Wapres, pemanfaatannya juga makin meluas. Jika dahulu wakaf berbentuk bantuan sosial,  maka sekarang wakaf justru diarahkan agar bersifat produktif dan mendukung pemberdayaan masyarakat.

Wapres Ma'ruf juga memaparkan, sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan potensi wakaf nasional.

Pertama, seluruh unsur pemerintah agar memperkuat kerja sama guna merumuskan mekanisme pengembangan wakaf yang efektif dan inklusif.

Penguatan landasan hukum dan pengawasan menurut Ma'ruf, perlu didukung guna memastikan wakaf dikelola secara amanah dan sesuai dengan ketentuan syariah. Hal itu  demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga wakaf.

"Kesadaran berwakaf juga hendaknya tumbuh hingga mencakup lintas generasi dan lintas profesi, termasuk pelaku ekonomi dan akademisi," ucapnya.

Kedua, lanjut Ma'ruf, lembaga keuangan syariah, termasuk perbankan dan asuransi syariah, perlu terus berkolaborasi dengan lembaga wakaf.

Perlu ada pengembangan produk keuangan wakaf, seperti tabungan wakaf, sukuk wakaf, dan asuransi wakaf. "Hadirnya berbagai pilihan instrumen ini akan semakin memperkaya opsi investasi dan donasi berbasis wakaf," jelasnya.

Ketiga, tambah Wapres, di era digital saat ini, pengembangan digitalisasi wakaf hendaknya menjadi fokus utama untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik.

Ia juga menekankan perlunya pengembangan platform digital yang memudahkan masyarakat berwakaf dan sistem yang efektif memantau pengelolaan aset wakaf.

"Selain itu, perlu ada integrasi data wakaf yang bisa menunjukkan perkembangan kinerja wakaf secara keseluruhan di Indonesia," jelasnya.

Keempat, kata Ma'ruf, wakaf hendaknya dikelola secara produktif dan manfaatnya dapat memberikan dampak dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Wakaf produktif perlu terus didorong guna memperluas cakupan program pemberdayaan, misalnya pemberian modal kerja, pendampingan usaha, atau pembukaan lapangan kerja.

Penempatan dana wakaf, harap Wapres, juga dilakukan pada sektor-sektor khusus yang melibatkan masyarakat banyak, seperti wakaf untuk rumah sakit, properti, perkebunan, dan sebagainya.

"Penyaluran manfaat wakaf harus tepat sasaran dengan memprioritaskan kantong kemiskinan dan kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan perempuan kepala keluarga," ujarnya.

Kelima, Wapres Ma'ruf mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan wakaf, baik bilateral maupun multilateral.

"Kerja sama dapat mencakup pertukaran pengetahuan, pengembangan kebijakan, dan implementasi proyek wakaf lintas negara demi memperkuat peran wakaf dalam pembangunan global," tandasnya. (Rap/Ter)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : Radio Elshinta

Sentimen: positif (100%)