Jakarta Panas Banget Ya, Ada Fenomena Equinox dan Minim Awan
Detik.com Jenis Media: Tekno
Cuaca khususnya di Jakarta siang sampai sore ini panas menyengat. Ini ada hubungannya dengan fenomena Equinox.
Equinox ada posisi ketika matahari tepat berada di Garis Khatulistiwa. Fenomena ini terjadi 2 kali setahun yaitu pada 21 Maret dan 23 Desember. Fenomena Equinox turut menjadi faktor hawa panas hari ini.
"Equinox adalah fenomena astronomi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa. Fenomena ini berkaitan dengan posisi titik semu matahari yang melintasi ekuator. Equinox berlangsung dua kali dalam setahun yaitu pada 21 Maret dan 23 September, hal ini terjadi berulang setiap tahun," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Senin (23/9/2024).
Jadi, hari ini matahari tepat di atas Garis Khatulistiwa dalam pergerakan semu dari Belahan Bumi Utara (BBU) ke Belahan Bumi Selatan (BBS). Faktor lain penyebab hawa membara di Jakarta adalah sedikitnya tutupan awan untuk menahan paparan panas matahari.
"Di Belahan Bumi Selatan tutupan awan masih sedikit, sehingga matahari langsung bersinar optimum ke BBS," jelasnya.
Kendati demikian, Guswanto mengatakan fenomena ini tidak berdampak pada musim di Indonesia. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada.
"Waspada terhadap variasi suhu harian, antara suhu maksimum di siang hari dan suhu minimum di malam hari," katanya.
Dia mengatakan equinox tidak sampai membuat peningkatan suhu secara ekstrem. Pantauan BMKG sepanjang bulan mencatat suhu maksimun di kisaran 36 derajat Celcius.
"Sebagai contoh beberapa suhu hasil pengamatan antara bulan Agustus dan September, suhu maksimum berkisar 36,2 derajat Celsius di stasiun meteorologi BMKG, dan saat ini 36,6 derajat Celsius di stasiun meteorologi A Yani Semarang," tuturnya.
(fay/fyk)
Sentimen: positif (87.7%)