Bersafari Politik ke Cakung, Ridwan Kamil Dapat Masukan dari Ketum FBR Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil , melakukan safari politik dengan mengunjungi kediaman Ketua Umum Forum Betawi Rempug ( FBR ), Lutfi Hakim, di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/9/2024). Dalam kunjungan tersebut, Ridwan Kamil tak langsung mendapatkan dukungan resmi dari FBR. Namun, dia lebih dulu menerima sejumlah masukan dari Lutfi, mengenai budaya dan aspirasi masyarakat. “Tadi saya diceritakan tentang sejarah Cakung, sejarah kolonial, sejarah tentang budayanya. Termasuk pengetahuan tentang bagaimana kelak, kalau takdirnya ada, di Undang-Undang DKJ itu sudah ada tentang pemuliaan kebudayaan Betawi melalui lembaga adat," ujar Ridwan Kamil kepada awak media. "Beliau mohon untuk diperjuangkan karena instrumennya ada tapi aksinya belum ada,” imbuh dia. Selain berbicara budaya, Lutfi Hakim juga menekankan bahwa Jakarta adalah milik semua kalangan dan tidak boleh didominasi oleh satu golongan saja. Ia mengingatkan pentingnya kepemimpinan yang bisa mengakomodasi berbagai pihak. Menanggapi wejangan tersebut, Ridwan Kamil menyatakan bahwa tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah dan mewujudkan aspirasi masyarakat. Ia tidak mempermasalahkan jika FBR belum menentukan pilihan, karena menurut dia dukungan politik tidak boleh dipaksakan dan harus datang secara sukarela. “Bahwa nanti bermuara pada dukungan atau tidak, dalam demokrasi itu tidak boleh ada yang sifatnya paksaan. Semua datang mengalir saja, kalau suka alhamdulillah, kalau belum tidak ada masalah juga." "Tapi yang tidak boleh berubah adalah sikap calon pemimpin untuk rendah hati belajar kepada mereka-mereka yang sudah lama di tempat ini. Saya kira itu tujuan saya ke sini,” kata Ridwan. Di sisi lain, Lutfi Hakim menegaskan bahwa hingga saat ini FBR belum menentukan arah dukungannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Untuk menentukan ke mana dukungan akan bermuara, Lutfi mengaku harus bermusyawarah dengan sesama anggota FBR. "Kalau persoalan mendukung, FBR punya mekanisme sendiri, sebab anggota saya juga banyak fungsionalis partai. Jadi tidak bisa dengan serta-merta saya secara jumawa memutuskan itu," ucapnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.