Sentimen
Positif (100%)
21 Sep 2024 : 17.26
Tokoh Terkait
Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Philip Mark Mehrtens

Philip Mark Mehrtens

Cerita Agen Intelijen Lacak Keberadaan Pilot Susi Air Sebelum Akhirnya Dibebaskan

21 Sep 2024 : 17.26 Views 3

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Satuan Tugas Elang IV Brigadir Jenderal Murbianto Adhi Wibowo mengungkap kisah pembebasan pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mehrtens.

Murbianto mengatakan, pilot asal Selandia Baru itu berhasil dibebaskan tim gabungan pemerintah Indonesia, setelah disandera kelompok bersenjata Papua pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Kabupaten Nduga selama 1,5 tahun.

Agen ahli intelijen madya Badan Intelijen Negara tersebut menjelaskan, selama proses perundingan dalam upaya pembebasan Philip, Tim Elang terus melacak keberadaan dan kondisi Philip. Beriringan dengan proses perundingan, keberadaan Philip disandera.

"Kami melacaknya sejak 7 Februari 2023," kata Murbianto dalam pernyataan tertulis, Sabtu (21/9/2024).

"Perintahnya pembebasan dalam kondisi hidup. Jadi, posisi dan kondisinya harus terus bisa dipastikan," imbuh dia.

Ia menceritakan, upaya pelacakan posisi dan kondisi Philip sangat menantang. Pasalnya, kondisi geografis di lokasi yang terpencil.

Hal ini juga mengakibatkan sulitnya komunikasi antara pasukan di lapangan untuk menginformasikan keadaan terbaru kepada tim gabungan.

Menurutnya, perkembangan situasi sangat penting dilakukan untuk mendukung proses perundingan pembebasan Philip dengan perwakilan penyandera.

Berdasarkan pelacakan tersebut, lanjut Murbianto, tim gabungan bisa menyusun langkah dan materi perundingan.

Perundingan kemudian dilakukan melalui pendekatan dengan perwakilan keluarga, tokoh masyarakat, agama, hingga tokoh adat.

Selain Philip, pelacakan juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya korban lain.

"Baik dari aparat, masyarakat sipil, dan tentu saja keselamatan pilot sendiri," ujar Murbianto.

Diketahui, Philip disandera oleh TPNPB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Saat itu, pesawat komersial kecil milik maskapai Susi Air, diserbu saat mendarat di bandara perintis di Distrik Paro, daerah pegunungan terpencil di Nduga.

Sebagai imbalan atas pembebasan Philip, kelompok Egianus menuntut Indonesia mengakui kemerdekaan Papua dan mengancam akan menembak Philip jika pembicaraan mengenai kemerdekaan Papua ditolak.

Pada 3 Agustus 2024, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom sempat menyampaikan pernyataan pembebasan pilot.

Dia mengklaim kelompok Egianus Kogoya sepakat untuk pembebasan Mehrtens yang akan dilakukan dalam kurun waktu 1-2 bulan.

Pada 17 September 2024, Sebby juga turut menyebarkan proposal pembebasan pilot yang ditandatangani oleh Panglima Tinggi TPNPB-OPM Terryanus Satto.

Dalam proposal tersebut disebutkan, pembebasan dilakukan tanpa tuntutan. Pihak TPNPB hanya meminta agar pembebasan difasilitasi oleh dewan gereja.

Akhirnya, Philip pun dijemput tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga pada Sabtu (21/9/2024).

Sentimen: positif (100%)